Bulan lalu saat saya pulang ke Solo, ada hal yang cukup menarik bagi saya. Sebuah kisah tentang percintaan yang bisa dibilang langka, seperti di film-film saja.
Alkisah ada seorang pemuda bernama Kumbang (bukan nama sebenarnya) yang jatuh cinta pada seorang gadis, sebut saja Bunga, ia pun mulai pdkt dengan gadis tersebut. Suatu saat si pemuda datang ke rumah Bunga dan berniat untuk meminangnya. Namun, apa daya... sang gadis yang masih bersekolah itu mengacuhkannya, ia merasa belum waktunya untuk menjalin hubungan serius. Bahkan saat Kumbang datang, Bunga malah pergi keluar rumah untuk menghindarinya. Apa mau dikata cinta si pemuda tak berbalas. Ia pun kembali ke kampung halamannya di bagian timur pulau Jawa dan tak pernah kembali.
Beberapa tahun kemudian saat Bunga telah tumbuh dewasa, orang tuanya menjodohkan gadis tersebut dengan pemuda lain. Lalu mereka menikah dan dikaruniai dua orang anak. Malang tak dapat ditolak, saat kedua anak mereka telah tumbuh menjadi remaja, ayahnya jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Bungapun menjanda.
Beberapa tahun kemudian kabar tentang Bunga itu sampai ke telinga seorang laki-laki ......... yah dia adalah Kumbang, si pemuda yang puluhan tahun lalu telah kandas cintanya. Ia bertekad menemui Bunga kembali. Lalu..... cinta lama bersemi kembali. Ia pun melamar Bunga, seorang wanita yang berpuluh-puluh tahun lalu telah mengisi hatinya. Hingga kini saat usianya telah menginjak kepala lima, ia masih melajang. Apakah menjaga hati? Entahlah.... yang pasti ia belum pernah menikah sekalipun.
Sumber gambar: desainkawanimut.com
Kini ia mendapatkan cinta yang telah berpuluh-puluh tahun ia harapkan. Sampai akhirnya upacara suci itu terjadi, dan mereka berdua telah sah sebagai pasangan suami istri. Saya sendiri ikut hadir menyaksikan ijab qobul itu. Saya jadi teringat dengan sebuah lagu dari band Element beberapa tahun silam, judulnya Rahasia Hati. Begini liriknya:
Waktu terus berlalu
Tanpa kusadari yang ada hanya aku dan kenangan
Masih teringat jelas
Senyum terakhir yang kau beri untukku
Tanpa kusadari yang ada hanya aku dan kenangan
Masih teringat jelas
Senyum terakhir yang kau beri untukku
Tak pernah ku mencoba
Dan tak ingin ku mengisi hati ku dengan cinta yang lain
Kan kubiarkan ruang hampa didalam hidupku
Dan tak ingin ku mengisi hati ku dengan cinta yang lain
Kan kubiarkan ruang hampa didalam hidupku
Bila aku harus mencintai dan berbagi hati itu hanya denganmu,
Namun bila kuharus tanpamu,
Akan tetap kuarungi hidup tanpa bercinta
Namun bila kuharus tanpamu,
Akan tetap kuarungi hidup tanpa bercinta
Hanya dirimu yang pernah tenangkanku
dalam pelukmu saat ku menangis
dalam pelukmu saat ku menangis
Mungkin kisah di atas tak sama persis dengan bait-bait lagu ini, tapi kalau boleh saya dibilang cukup mirip. Bagi saya, true story ini cukup berkesan, apalagi jika kita melihatnya secara langsung. Namun, bukan berarti saya merekomendasikan untuk terus menjaga hati, ya kalau si “dia” mau sama kita, kalau tidak? Mau terus melajang sampai mati? Menikah adalah sunnah Nabi, jika si “dia” telah memilih yang lain move on -lah. Ah... saya kok jadi sok tau sampai nasihatin orang seperti ini, padahal saya sendiri belum berpengalaman, hehe.... . Akhir kata semoga bahagia dan tetap langgeng pernikahannya. J
Judule "kunanti jandamu" mbog??
BalasHapushaha
kalo mau mirip lagu seh "Kutunggu Jandamu", tapi kayaknya terlalu frontal, hehe
BalasHapusKisah asli dari penulis sendiri yg di modifikasi hahaha :p
BalasHapussaya tau saya tau siapa si Anonim ini, ini true story dan saya ga' berharap bernasib sama, masak sampek 50 tahun membujang, tar ikut acara-acara remaja bareng anaknya situ dunk, wkwkwk
BalasHapuscieee..mas yusuf mau nunggu yg janda-janda ternyata
BalasHapussunnah nabi juga itu mas :D
kalau pake lagu-laguan ane pake lagu "cinta yang lain" nya element...
BalasHapuslaki harus move on bro
Ya sudah... sana Arif aja yg praktek :D
BalasHapusBener jg Hen, tp ane ga' begitu ngerti lagunya, hehe...
weleh, kok bahas janda wae to. kecantol tenan lho
BalasHapussejak dulu memang begitulah cinta.... -__-
BalasHapusdia akan menemukan jalannya sendiri.