Pages

Kamis, 07 Juni 2012

Is It True Love?

Bulan lalu saat saya pulang ke Solo, ada hal yang cukup menarik bagi saya. Sebuah kisah tentang percintaan yang bisa dibilang langka, seperti di film-film saja.
Alkisah ada seorang pemuda bernama Kumbang (bukan nama sebenarnya) yang jatuh cinta pada seorang gadis, sebut saja Bunga, ia pun mulai pdkt dengan gadis tersebut. Suatu saat si pemuda datang ke rumah Bunga dan berniat untuk meminangnya. Namun, apa daya... sang gadis yang masih bersekolah itu mengacuhkannya, ia merasa belum waktunya untuk menjalin hubungan serius. Bahkan saat Kumbang datang, Bunga malah pergi keluar rumah untuk menghindarinya. Apa mau dikata cinta si pemuda tak berbalas. Ia pun kembali ke kampung halamannya di bagian timur pulau Jawa dan tak pernah kembali.  
Beberapa tahun kemudian saat Bunga telah tumbuh dewasa, orang tuanya menjodohkan gadis tersebut dengan pemuda lain. Lalu mereka menikah dan dikaruniai dua orang anak. Malang tak dapat ditolak, saat kedua anak mereka telah tumbuh menjadi remaja, ayahnya jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Bungapun menjanda.
Beberapa tahun kemudian kabar tentang Bunga itu sampai ke telinga seorang laki-laki ......... yah dia adalah Kumbang, si pemuda yang puluhan tahun lalu telah kandas cintanya. Ia bertekad menemui Bunga kembali. Lalu..... cinta lama bersemi kembali. Ia pun melamar Bunga, seorang wanita yang berpuluh-puluh tahun lalu telah mengisi hatinya. Hingga kini saat usianya telah menginjak kepala lima, ia masih melajang. Apakah menjaga hati? Entahlah.... yang pasti ia belum pernah menikah sekalipun.

Sumber gambar: desainkawanimut.com
Kini ia mendapatkan cinta yang telah berpuluh-puluh tahun ia harapkan. Sampai akhirnya upacara suci itu terjadi, dan mereka berdua telah sah sebagai pasangan suami istri. Saya sendiri ikut hadir menyaksikan ijab qobul itu. Saya jadi teringat dengan sebuah lagu dari band Element beberapa tahun silam, judulnya Rahasia Hati. Begini liriknya:

Waktu terus berlalu
Tanpa kusadari yang ada hanya aku dan kenangan
Masih teringat jelas
Senyum terakhir yang kau beri untukku
Tak pernah ku mencoba
Dan tak ingin ku mengisi hati ku dengan cinta yang lain
Kan kubiarkan ruang hampa didalam hidupku
Bila aku harus mencintai dan berbagi hati itu hanya denganmu,
Namun bila kuharus tanpamu,
Akan tetap kuarungi hidup tanpa bercinta
Hanya dirimu yang pernah tenangkanku
dalam pelukmu saat ku menangis

Mungkin kisah di atas tak sama persis dengan bait-bait lagu ini, tapi kalau boleh saya dibilang cukup mirip. Bagi saya, true story ini cukup berkesan,  apalagi jika kita melihatnya secara  langsung. Namun, bukan berarti saya merekomendasikan untuk terus menjaga hati, ya kalau si “dia” mau sama kita, kalau tidak? Mau terus melajang sampai mati? Menikah adalah sunnah Nabi, jika si “dia” telah memilih yang lain move on -lah. Ah... saya kok jadi sok tau sampai nasihatin orang seperti ini, padahal saya sendiri belum berpengalaman, hehe.... . Akhir kata semoga bahagia dan tetap langgeng pernikahannya. J

Selasa, 24 April 2012

Ketika Ateisme Merenggut Keyakinanmu (Bagian 2)

Kemarin saya telah memposting tentang apa itu ateisme, bagaimana pandangan mereka, dan dilema seseorang yang sedang diragu-ragukan oleh ateisme. Nah, sekarang marilah kita bahas bagaimana cara untuk melenyapkan dan/atau menjauhkan ateisme dari diri kita. Berhubung menghadapi manusia tidak ada ilmu pasti, maka apa yang saya utarakan berikut ini belum tentu memberikan hasil yang sama untuk setiap orang. Paling tidak uraian berikut ini bisa lebih meyakinkan kita terhadap keimanan yang kita pegang sekarang.
Menilik dari sejarah di masa lalu, Allah seringkali mengutus para nabi dan rasul dengan dibekali mukjizat masing-masing. Apakah gunanya? Untuk menunjukkan kekuasaan Allah dan bukti kebenaran akan apa yang dibawa oleh nabi atau rasul tersebut. Nah...salah satu cara yang bisa dicoba untuk meyakinkan kembali orang-orang yang sedang bimbang ini adalah dengan menunjukkan kekuasaan Allah yang secara nyata telah diperlihatkan di muka bumi ini. Allah telah berfirman dalam Surat Fushilat: 53
Artinya:
53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Allah sudah berfirman demikian, jadi Allah pasti sudah mewujudkan apa yang Dia firmankan, karena Allah tak pernah mengingkari apa yang telah dijanjikan-Nya. Dimanakah? Mudah saja, apalagi di zaman serba canggih seperti sekarang. Kejadian yang ada di berbagai belahan dunia bisa dilihat oleh jutaan orang dibelahan dunia yang lain. Apalagi ada internet, kita bisa dengan mudah mencari apa saja yang kita butuhkan, dimanapun kita berada. Salah satunya, coba lihat di sini. Sebenarnya ada banyak, tapi cukup saya tunjukkan satu saja, silakan mencari yang lain jika Anda memerlukan. :)
Masih kurang? Sekarang marilah kita buktikan kebenaran ayat-ayat Alquran. Di dalam Alquran banyak disebutkan kisah-kisah umat-umat terdahulu, bagaimana mereka mengkufuri Allah, bagaimana mereka mendustakan para nabinya, dan bagaimana mereka disiksa oleh Allah. Ada yang terkesan sangat wah ada yang terkesan tak masuk di akal. Benarkah? Silakan “tanya” ke mbah google karena jika dijelaskan di sini akan sangat panjang jadinya. Yang pasti, bekas-bekas desa yang diazab oleh Allah itu hingga kini masih terlihat bekas-bekasnya. Ketika para ilmuwan mempelajari apa yang telah terjadi di tempat-tempat itu di masa lampau, maka hasilnya sama atau mirip dengan yang telah disebutkan di dalam Alquran.
Masih ada lagi, di dalam Alquran Surat Al Mu’minun: 14  disebutkan tentang proses terjadinya manusia seperti berikut ini
Artinya:
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Di saat ayat ini turun, ilmu akal manusia pada zaman itu belum mampu untuk menjangkau fakta ilmiah ini. Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itu masih terlalu sederhana untuk sampai pada hakikat yang besar ini.
Satu lagi, sebuah artikel di www.republika.co.id yang membahas tentang pergerakan kerak bumi cukup bagus untuk disimak. Disebutkan di situ bahwa pergerakan kerak bumi ditemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagai berikut:
''Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.'' (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Fakta ilmiah ini, menurut Harun Yahya, telah diungkapkan dalam kitab suci Alquran sejak abad ke-7 M. ''Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak,'' ungkap Harun Yahya. Simaklah Surat An Naml: 88 berikut ini
Artinya:
88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Menurut Harun Yahya, gerakan gunung-gunung itu disebabkan gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. ''Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini,'' papar Harun Yahya.
Memang banyak hal dalam Alquran yang seolah kurang bisa diterima dengan akal, bahkan sampai ada yang bilang, “Kalau belajar agama itu jangan pakai logika, nggak akan nyambung.” Ternyata tidak juga kan? Banyak keterangan yang disebutkan dalam Alquran ternyata bisa dibuktikan secara ilmiah. Coba kita berada dalam situasi 14 abad yang lalu ketika Alquran diturunkan. Apakah pikiran kita sudah nyambung soal proses terjadinya manusia tadi? Apakah logika manusia saat itu bisa menerima jika gunung-gunung yang begitu besar dan kokoh ternyata berjalan bagaikan awan? Saat itu logika manusia belum sampai ke level itu dan kini logika manusia telah sampai ke situ. Sangat mungkin sekali apa-apa yang hingga saat ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah akan terkuak misterinya di masa mendatang, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia. Yang perlu kita ingat adalah kemampuan otak dan logika manusia ada batasnya dan akan terus berkembang sejalan dengan penemuan-penemuan baru dan perkembangan ilmu pengetahuan. Bisa jadi hal-hal seperti ini akan terulang kembali, sesuatu yang terasa tak masuk akal saat ini ternyata menjadi masuk akal dan sesuai logika bagi orang-orang yang hidup di masa mendatang. Jadi berhubung dengan begitu banyaknya ayat-ayat Alquran yang telah terbukti kebenarannya, apakah kita masih ragu akan kebenaran ayat-ayat lainnya? Apakah kita masih memelihara pikiran-pikiran ateis dalam benak kita? Masihkah kita menunggu sampai semua ayat itu sudah bisa terbukti satu per satu baru kita akan yakin?
Ada satu fakta lagi yang cukup menarik, tak sengaja saya menemukan sebuah artikel di infotekkom.wordpress.com/ di situ ditulis:
Ilmu pengetahuan saat ini dengan satelit dan alat canggih abad abad ke-20 telah membuktikan bahwa air meliputi 71,111% wilayah bumi, sementara daratan menutupi 28,889%. Ternyata hali ini telah ditulis di dalam Alquran 1400 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa Alquran bukanlah karangan manusia tapi memang datangnya dari sisi Allah. Dalam Alquran kata “darat” disebut sebanyak 13 ayat dan kata “laut” 32 ayat.
Mari kita perhatikan baik-baik:
Darat = 13 ayat
Laut = 32 ayat
Jumlah = 45 ayat
Persentase darat = 13/45 = 28,889%
Persentase laut = 32/45 =71,111%
Dalam Surat An Nisa’ ayat 82, Allah berfirman:
Artinya:
82. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Dan seandainya Alquran itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka menemui pertentangan yang banyak di dalamnya.
Sebenarnya masih ada banyak fakta-fakta menarik lainnya seputar isi dari Alquran, tapi tentu saja tak dapat saya sebutkan satu per satu di sini. Sebagai pelengkap, silakan Anda kunjungi http://www.keajaibanalquran.com/, di situ Anda akan mendapatkan hal-hal luar biasa yang insya Allah akan menambah keyakinan Anda terhadap Alquran dan mempertebal keimanan Anda kepada Allah. Sebab akan nampak jelas di situ bahwa apa-apa yang telah disebutkan di dalam Alquran benar-benar sesuai dengan apa yang kini menjadi kenyataan.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Bagi Anda yang masih bimbang semoga artikel ini bisa meyakinkan Anda, sedangkan bagi Anda yang sudah yakin semoga artikel ini bisa semakin menambah kemantapan hati Anda. Akhir kata, terima kasih, Alhamdulillahi jaza kumullohu khoiro. :)

Senin, 23 April 2012

Ketika Ateisme Merenggut Keyakinanmu (Bagian 1)

Ateisme...tentu Anda sudah tahu bukan? Menurut Wikipedia Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. Bagi mereka  akal dan logika merupakan pengukur kebenaran. Sesuatu yang tak bisa diterima dengan akal dianggap sebagai bohong belaka.
Dalam kehidupan bermasyarakat, saya jarang menjumpai orang-orang seperti ini. Namun, pernah suatu ketika saya berbincang-bincang dengan seorang laki-laki yang cukup jauh lebih tua dari saya. Ia bilang selama belum melihat akhirat dengan mata kepala sendiri ia tak akan mempercayai keberadaan akhirat. Hmm... itu artinya ia menyatakan seumur hidupnya tak akan mempercayai adanya akhirat. Itu berarti pula ia tak percaya dengan kebangkitan dari kubur. Akan tetapi, saat itu saya tak bertanya apakah ia percaya adanya Tuhan atau tidak, jadi saya tak berani menyimpulkan bahwa ia tak percaya akan adanya Tuhan, walaupun orang-orang seperti ini memang punya kecenderungan ke arah tersebut. Orang-orang seperti ini lebih mudah dijumpai di dunia maya daripada di kehidupan nyata, terutama di forum-forum online. Karena di media itu setiap orang bebas berpendapat dan mengekspresikan dirinya tanpa sungkan-sungkan, tak seperti di dunia nyata yang mungkin akan dibuntuti dengan sebuah konsekuensi atas ucapannya.
Kaum ateis dalam bahasa agama Islam disebut sebagai orang-orang kafir dan banyak disinggung di dalam Alquran, dalam Surat An Naml: 67 disebutkan:
Artinya:
67. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?

Nah...tak salah kan jika saya bilang kaum ateis adalah sama dengan orang-orang kafir  yang banyak disebut di dalam Alquran. Mereka pun tak percaya akan kehidupan setelah mati. Bagi mereka kematian adalah akhir dari kehidupan. Adalah tidak mungkin seseorang yang sudah hancur akan dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia, sangat tidak masuk akal. Ya’...itulah yang juga telah dikatakan oleh orang-orang kafir zaman para nabi dahulu, persis sama.
Logo Ateis; Sumber Gambar : belacansedap.blogspot.com

Eits... tunggu sebentar, pernahkah pikiran seperti itu hinggap di benak Anda? Apakah Anda secara diam-diam juga berpikiran demikian? Apakah Anda mewujudkan pemikiran itu dalam perbuatan Anda? Ataukah Anda terjebak dalam sebuah dilema, antara terus menjalankan kewajiban agama dengan taat tapi di sisi lain pikiran-pikiran itu telah melemahkan keyakinan Anda? Dan apakah ada dilema pada diri Anda antara ingin yakin tapi pikiran-pikiran itu terus menghantui diri Anda?
Banyak orang bilang ketika seseorang sudah mulai “mlenceng” atau kurang benar dalam menjalankan agama --yang biasa terlihat dari ibadah dan kebiasaan sehari-harinya-- maka orang itu perlu dinasihati. Namun, apakah itu efektif? Bisa saja, tergantung bagaimana isi dan cara penyampaian nasihat tersebut. Namun, alih-alih mengubah pandangannya, orang yang sudah telanjur terasuki dengan paham-paham ateis seringkali kekeuh dengan keyakinannya tersebut. Bagi orang-orang yang sebelumnya yakin dan taat dalam menjalankan agamanya bisa mengalami kegoncangan keyakinan ketika pikiran-pikiran itu mulai merasuki dirinya plus dibumbui dengan berbagai prasangka. Bumbu-bumbu prasangka itu bisa jadi membuat keyakinannya semakin terguncang dan membuatnya semakin ragu-ragu. Beberapa tahun lalu saya pernah membaca suatu buku, tapi saya lupa judulnya. Di situ dituliskan bahwa anak-anak usia SMA bisa mengalami kegoncangan dalam  keyakinannya terhadap Tuhan. Namun, bukan berarti hal itu hanya terjadi pada orang-orang seusia mereka, bisa saja terjadi pada anak-anak usia SMP maupun orang dewasa.
Lalu...bagaimanakah cara untuk melenyapkan pikiran-pikiran itu? Nasihat? Bisa saja, tentunya dengan muatan isi nasihat yang tepat. Tak bisa kita hanya mengatakan, “Kamu harus yakin, ini kan ada dalilnya di Alquran” (Bagaimana bisa percaya jika dengan Alquran saja orang tersebut masih ragu) “Kamu harus yakin, percaya dengan sepenuh hati, kalau yakin berarti iman, kalau tidak berarti kafir, kalau ragu-ragu berarti munafik.” (Lah...pemberian label seperti ini justru akan membuat pikiran orang tersebut semakin tidak tenang, di satu sisi ia ingin yakin tapi di sisi lain keragu-raguan telah menguasai pikirannya. Kata-kata tersebut justru berpotensi membuat pikirannya lebih stres. Lalu apa yang harus dilakukan?

                                                            --Bersambung--

Berhubung materi ini cukup panjang, jadi tak bisa saya tuliskan dalam satu kali postingan,  insya Allah dalam waktu dekat akan segera saya posting kelanjutannya. Jadi silakan menanti :)