Pages

Sabtu, 23 Februari 2013

Alay? Not Anymore

Kring...kring...kring... telepon di ruangan kantor berbunyi pada suatu siang. Si penelepon mencari salah seorang teman saya yang kebetulan sedang tidak di ruangan. Berhubung harus mengirim sebuah file,  iapun meminta alamat email saya. Saya bilang, you.soap@gmail.com. Sesaat kemudia saya merasa ada sedikit keanehan, respon orang itu seperti tak yakin. Lalu saya eja alamat email saya “y.o.u.dot.s.o.a.p.@gmail.com”. Setelah berterima kasih telepon pun ditutup dan file yang dijanjikan itu belum pernah dikirim ke alamat email saya hingga detik ini.
Nah... itulah salah satu hal yang mendorong saya untuk tidak lagi memelihara ke-alay-an. Sebenarnya sebelum kejadian itu saya sudah berpikir untuk mengurangi ke-alay-an. Salah satunya dengan mengganti nama facebook saya yang sebelumnya Yousoap Abdurrohman, menjadi Yusuf Abdurrohman. Setelah kejadian itu, saya pun mengganti username twitter saya, dari sebelumnya @yousoap menjadi @yusufabdrohman. Sebenarnya mau mencari username dengan paduan kata lain, tapi susahnya masya Allah. Sudah dipakai semua, maklum nama saya yang bagus ini memang disenangi banyak orang, sehingga banyak pula yang memakai, akhirnya jadilah nama saya nama pasaran. :p
Sumber gambar: blog-supercoolzz.blogspot.com
Hal lain yang saya lakukan adalah tentu saja mengganti alamat email saya, dari yang sebelumnya alay  menjadi yusuf.abdurrohman12@gmail.com. Sebenarnya pengen nggak ada angka di situ, seperti alamat email yang saya peroleh dari tempat kerja, yaitu yusuf.abdurrohman@depkeu.go.id. Namun, lagi-lagi sudah ada yang memakai, ya sudahlah saya kasih saja angka 12 di belakangnya. Angka 12 ini bukan angka asal-asalan lho, tapi ada filosofinya, yaitu karena Surat Yusuf di Alquran adalah surat yang ke-12. :D
Membuat alamat email baru di gmail berarti pula membuat akun google yang baru. Itu artinya segala macam layanan dari akun google semuanya baru, termasuk juga blogspot. Saat itu ada pertentangan di hati saya, kalau saya membuat blog baru di akun google yang baru ini berarti memulai dari nol, jika meneruskan menggunakan yang dulu, males juga make 2 email yang berbeda, apalagi sama-sama gmail. Yang bikin eman-eman sebenarnya adalah pageviews blog saya yang sudah banyak. Dengan alamat yousoap.blogspot.com dan judul yang berubah-ubah dari You_Soap menjadi You_soap Seorang Muslim Indonesia lalu balik lagi ke You_soap, saya menelorkan 20 artikel dan mencetak lebih dari  11.000 pageviews  dalam waktu sekitar 14 bulan. Mungkin dinilai orang lain tidak banyak, tapi bagi blogger baru seperti saya 11.000 itu termasuk banyaklah, hehe... . Akhirnya saya ambil keputusan untuk memulai semuanya dengan akun google baru yang tidak alay lagi. Semakin ditunda akan semakin berat tentunya, karena pageviews itu akan terus bertambah dan membuat rasa eman-eman bertambah besar. Nah... inilah yang menjadi jawaban dari artikel saya sebelumnya, kenapa saya memutuskan untuk meninggalkan blog yang dulu itu.
Bulan Maret 2012 saya resmi meninggalkan blog lama dan menggunakan blog yang baru dengan alamat yusuf-abdurrohman.blogspot.com dengan judul nama saya sendiri. Walaupun blog baru, tapi saya tidak benar-benar memulainya dari nol. Ada fasilitas ekspor-impor blog di blogspot yang memungkinkan saya memindahkan semua postingan berikut komentar yang menyertainya dari blog lama ke blog baru. Namun, tentu saja jumlah views-nya tak bisa diikutkan, padahal kalo bisa sih bagus banget. :D Kini saya sudah menggunakan domain sendiri, dengan alamat www.yusufabdurrohman.com. Mengenai kepemilikan domain sendiri ini insya Allah akan saya ceritakan di artikel selanjutnya. Pasti sangat ditunggu-tunggu kan? :D #muntah #lemparbakiyak
Saya pernah membaca di suatu situs, bahwa kegiatan kita di internet, baik itu di facebook, twitter, maupun blog berkaitan dengan citra diri kita. Bila kita menggunakan nama alay di situ, maka orang lain terutama yang belum mengenal kita secara personal akan menangkap kesan bahwa kita orangnya alay. Orang akan berpikir lagi untuk percaya pada apa yang kita tulis di blog bila judul blog dan nama kita saja alay, walaupun memang tidak sepenuhnya selalu begitu. Terlebih bila kita sudah dewasa, umur sudah tak pantas untuk alay lagi, mending bikin yang elegan. Sesuatu yang elegan tentu akan lebih dipercaya dibanding yang alay bukan.
Untuk instagram saya masih menggunakan username yousoap, memang di instagram banyak dijumpai username yang aneh-aneh, banyak yang tidak memakai nama asli. Saya pikir it’s ok-lah pake yousoap, nggak alay-alay amat juga, toh di profile juga ada nama kita. Mau tahu? Klik saja http://instagram.com/yousoap/ #promosi. Begitu pula untuk join forum-forum di dunia maya, tentu saja saya menghindari penggunaan nama asli. Kalau masih pengen memelihara ke-alay-an, pakai saja di forum. Sealay apapun terserah Anda, nggak ada yang nglarang kok. :D Akhir kata, terima kasih karena Anda sudah meluangkan waktu untuk membaca curcol ini. J





Kamis, 21 Februari 2013

Awal Mula Nge-blog

Saya mulai menulis blog pada bulan Januari 2011. Awalnya hanya iseng-iseng saja, coba-coba mengutak-atik blogspot, hingga akhirnya jadilah blog pertama saya pada hari Rabu, 12 Januari 2011 dengan alamat yousoap.blogspot.com. Hari itu juga saya memposting artikel pertama saya dengan judul “Sejarah yang Tak Jujur”. Walaupun tampilan blognya amatiran banget, tapi ada rasa senang ketika menyaksikan karya tulisan saya terpampang di internet dan siap dibaca oleh siapa pun di seluruh dunia ini. #lebay
Sebagai bloger pemula saya sempet bingung, bagusan mana sih antara blogspot dan wordpress. Saya gugling berkali-kali untuk menentukan mana yang akan saya pilih. Walaupun sudah memiliki blog di blogspot, tapi banyak teman saya  yang memilih menggunakan wordpress, hingga saya pun tergoda untuk mencoba wordpress. Akhirnya jadilah second blog saya di wordpress dengan alamat yousoap.wordpress.com. Ternyata menggunakan wordpress memang lebih sulit dibanding blogspot. Setidaknya itulah yang saya alami sebagai orang awam yang tidak begitu mengerti soal  IT. Di blogspot kita yang awam pun mudah untuk mengutak-atik tampilan blog agar tampak menarik, sementara di wordpress tidaklah demikian. Namun, bagi mereka-mereka  yang “tahu” cara mengelolanya, wordpress lebih menarik, lebih bisa diberi gadget sesuai keinginan, dan tampak lebih profesional.  Itulah kata mereka, tapi sayang sekali itu tidak berlaku untuk saya. L
Sumber gambar: simplydigitalhosting.com
Berhubung sudah membuat 2 blog, awalnya saya berencana untuk me-maintain 2 blog tersebut sekaligus, yang blogspot untuk konten khusus tentang agama dan yang wordpress untuk konten umum dan suka-suka. Namun, mengelola 2 blog sekaligus ternyata kurang cocok bagi saya. Mengelola satu saja belum tentu bisa sering update apalagi dua. Lama-kelamaan blog yang wordpress terbengkalai, dengan pertimbangan kemudahan menggunakan blog, akhirnya saya memilih fokus di blogspot.
Seperti banyak bloger pemula lainnya, saya juga tertarik mengisi blog saya dengan bermacam-macam gadget agar tampilan blog terlihat menarik. Blogspot memang menyediakan banyak gadget yang bisa dengan mudah kita pilih untuk ditampilkan di blog kita. Ada beberapa yang tidak disediakan, tapi kita bisa membuat tampilan tertentu dengan mengisi script pada gadget HTML/JavaScript yang tersedia. Script-nya dari mana? Tinggal copy paste dari tempat lain, gampang. Saat itu blog saya berisi bermacam-macam gadget, ada gambar, video, slide show, running text yang berkedap-kedip, dan lain sebagainya. Namun, akhirnya gadget-gadget “nggak penting” itu saya hapus setelah mempertimbangkan lamanya waktu loading untuk membuka blog saya.  
Selain mendapat “ilmu” seputar per-gadget-an di atas, saya juga suka gugling mencari ilmu seputar per-blog-an lainnya, tentang  bagaimana caranya meningkatkan trafic blog, bagaimana caranya untuk meningkatkan page rank, dan lain-lain. Lumayanlah bisa menambah ilmu walaupun secara otodidak. Jadi rada-rada ngerti soal HTML dan tahu istilah-istilah dalam blogging yang sebelumnya sama sekali tidak saya ketahui. Meskipun mungkin semua yang saya ketahui itu masih sebatas hal-hal basic.
Setelah setahun lebih menggunakan blog dengan alamat yousoap.blogspot.com, saya “terpaksa” pindah ke alamat lain. Sebenarnya merasa eman-eman juga, sudah 11.000 pageviews lebih kok ditinggal.  Namun, saya pikir harus dilakukan saat itu juga, jika ditunda bakalan semakin merasa eman-eman. (#mendramatisir) Mau tahu kenapa? Tunggu jawabannya di artikel selanjutnya. J

Jumat, 08 Februari 2013

Syirik... Masihkah Kita Mengerjakannya?

Syirik menurut bahasa berarti menyekutukan atau menggandeng. Menurut istilah, syirik adalah menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah di dalam sesuatu yang hanya khusus bagi Allah. Kata syirik sendiri merujuk pada perbuatan yang dilakukan, sementara orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik.
Sumber gambar: http://shikitav.wordpress.com
Syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni dosanya. Allah berfirman di dalam Alquran Surat An Nisa’:48
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni bila Dia disyirikkan dan Dia mengampuni pada apa-apa (dosa) selain demikian itu (syirik) bagi orang yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang syirik kepada Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

Syirik ada 2 macam, yaitu
1.      1.  Syirik akbar
Syirik akbar merupakan dosa besar yang dapat membawa pelakunya keluar dari Islam dan  kekal abadi selama-lamanya di dalam neraka apabila sampai meninggal tidak bertaubat.
Contoh syirik akbar antara lain
Ø  berdoa, bersujud, atau menyembah pada kuburan, patung, dll,
Ø meyakini secara penuh bahwa jimat, batu bertuah, dll dapat memberi manfaat atau kemudhorotan,
Ø  meyakini secara penuh bahwa dukun, peramal, dll dapat mengetahui peristiwa di masa depan, mengetahui letak barang yang hilang, dan lain sebagainya.
2.      2.  Syirik kecil
Syirik kecil tidak membuat seseorang keluar dari Islam tetapi mengurangi tauhid dan bisa menjadi perantara kepada syirik akbar.
Syirik kecil ada 2 macam:
a.      Syirik dhohir (nyata)
Syirik dhohir adalah syirik yang tampak dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Salah satu contohnya adalah bersumpah dengan nama selain Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita hanya boleh bersumpah dengan nama Allah. Hanya Allah sendirilah yang boleh bersumpah dengan nama selain-Nya. Di dalam Alquran banyak dijumpai ayat-ayat yang berisi sumpah Allah dengan nama ciptaan-Nya. Contohnya:
Q.S. Al ‘Ashr: 1

Artinya: Demi masa
Q. S. Asy Syams: 1

Artinya: Demi matahari dan terangnya matahari 
b.     Syirik khofi (samar/tersembunyi)
Syirik khofi adalah syirik yang tidak tampak, karena berada di dalam hati. Jenis syirik inilah yang dikhawatirkan oleh Nabi akan dilakukan oleh umatnya. Nabi percaya umatnya tidak akan lagi menyembah berhala, tapi untuk menata hati agar terhindar dari syirik khofi kadang memang bukan perkara yang mudah. Contoh paling gampang dari syirik khofi ialah mengerjakan suatu amalan tertentu tetapi tidak diniati murni karena Allah, tidak diniati untuk mencari pahala, tidak diniati untuk melaksanakan perintah Allah. Bisa jadi seseorang mengerjakan amalan dengan tujuan riya’ (supaya dilihat orang lain) atau dengan tujuan untuk sum’ah ( supaya didengar oleh orang lain). Orang yang beramal tidak karena Allah tidak akan diberi pahala oleh Allah, justru dosa syiriklah yang didapat olehnya. Rugi bukan?
Sumber gambar: http://canvasforimagination.blogspot.com
Riya’ tidak hanya bisa dilakukan saat amalan dikerjakan, bisa pula saat orang yang bersangkutan membicarakan amalan tersebut dengan orang lain, dengan niat supaya dipuji atau hanya sekedar supaya orang lain tahu. Oleh karena itu, sebaiknya hindarilah menulis di jejaring sosial soal amal ibadah yang telah kita kerjakan. Misalnya, “Capek juga ya Sholat Dhuha’ 12 rekaat”.  atau “Tahajud dulu, ah.” dan lain sebagainya. Sebenarnya apa toh tujuan menuliskan hal-hal seperti itu di jejaring sosial? Walaupun toh diniati bukan untuk riya’ tapi terbiasa melakukan hal-hal seperti itu bisa menjerumuskan kita kepada riya’. Capek-capek mengerjakan amalan tapi tak mendapat pahala sedikitpun. Itu namanya muspro, tidak ada gunanya. Bukankah lebih baik bila kita tidak dianggap sebagai ahli ibadah tapi sebenarnya ahli ibadah, daripada dikenal sebagai ahli ibadah tapi sebenarnya tidak berpahala.
Satu hal lagi yang perlu kita waspadai terkait syirik adalah lagu-lagu yang liriknya mengandung syirik. Bisa jadi, karena asyik menyanyi lupa bahwa isi nyanyiannya syirik sehingga tanpa sadar kita sudah mengucapkan kata-kata syirik. Makanya kalau mau nyanyi pilih-pilih ya. :D Lagipula terlalu banyak menyanyikan lagu-lagu itu juga tidak baik. 
Nah... dengan begitu besarnya ancaman dan kerugian bagi orang yang berbuat syirik, maka hendaklah kita mengoreksi diri kita sendiri. Apakah selama ini kita masih mengerjakan syirik? Apakah amalan kita selama ini masih tercampur dengan syirik khofi?  Bagi pembaca yang mengenal saya, bila suatu saat menjumpai saya mengerjakan hal-hal diatas, mohon untuk mengingatkan saya. Karena, walaupun saya menulis seperti ini bukan berarti saya pasti bersih dari hal-hal di atas. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat berintrospeksi. J