Waktu lagi googling soal trending topic di Indonesia, tak sengaja saya
menemukan situs http://twitter.whotalking.com/
di situ kita bisa melihat
apa sajakah topik yg lagi ngetren di twitter dalam 7 hari terakhir, baik worldwibe
maupun di lokasi-lokasi tertentu. Namun, seabrek kata yang lagi ngetrend itu tak menarik
perhatian saya, malah rada bingung, kata-kata seperti itu kok bisa ngetren,
sebenarnya apa sih yg dibahas. Perhatian saya justru tertuju pada menu Top Users, ternyata ada list akun
twitter terpopuler sedunia dengan minimal 400 ribu follower.
Dari daftar itu terlihat bahwa akun twitter terpopuler didominasi oleh
kalangan artis. Justin Bieber dengan akun @justinbieber berada di posisi
teratas dengan 37,5 juta follower, disusul
oleh @ladygaga dan @kattyperry dengan masing-masing 36,1 juta dan 35 juta follower. Posisi ke-4 ditempati oleh
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dengan akun @BarackObama yg memiliki hampir
29,9 juta follower sekaligus
menjadi akun twitter non artis
terpopuler. Sedangkan akun twitter terpopuler dari Indonesia adalah @agnezmo
milik penyanyi Agnes Monica yang bertengger di urutan 79 dunia dengan 7,2 juta follower. Akun twitter Agnes ini bahkan
lebih populer dibanding akun twitter sejumlah musisi internasional ternama, seperti
Jessica Simpson, Jasson Mraz, Victoria Beckham, dan masih banyak lagi. Namun,
saat saya mencari akun twitter @SBYudhoyono dan @jokowi_do2 ternyata tidak ada
di daftar itu, padahal jelas follower-nya di atas 400 ribu.
Sumber: twitter.com
Orang-orang terkenal seperti artis, pejabat tinggi negara, dan pengusaha sukses super tajir dengan sendirinya bisa menarik minat banyak orang
untuk mem-follow akun mereka.
Akun-akun non pribadi yang lucu atau sering berbagi tips pun menarik minat
banyak orang untuk mem-follow. Banyak
diantaranya sering memberikan kultwit yang cukup menarik untuk disimak.
Sehingga banyak follower yang setia
mem-follow mereka.
Bagi akun-akun yang
bertujuan untuk mempromosikan produk atau mensosialisasikan hal-hal tertentu,
memiliki banyak follower memang
penting. Semakin banyak follower maka
semakin besar potensi untuk menarik minat pelanggan atau akan semakin mudah untuk
mensosialisasikan program-program mereka. Walaupun tingkat
kepentingannya berbeda, ternyata memiliki banyak follower juga diidamkan oleh banyak
pemilik akun pribadi. Entah sekedar untuk bangga-banggaan atau memang ada
tujuan-tujuan tertentu, yang jelas lebih banyak follower lebih baik. :D
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memiliki banyak follower . Cara
yang santun dan “terhormat” adalah dengan menjaga kualitas twit, banyak
menginfokan hal-hal penting dan bermanfaat, serta tidak banyak nyampah yang membuat
orang lain merasa risih. Namun, cara ini tentu butuh waktu lama dan belum tentu
sukses. Oleh karena itu, banyak orang menggunakan cara-cara lain. Ada yang menggunakan
aplikasi-aplikasi tertentu, ada pula yang mem-follow banyak orang dengan harapan untuk di-follback, bahkan
ada pula yang meminta teman-temannya me-retwet
twit-twitnya agar follower
teman-temannya itu tertarik mem-follow
dirinya. :D Alhasil kadang kita melihat akun twitter teman kita memiliki begitu
banyak follower tapi jumlah following-nya juga sangat banyak.
Saya pribadi justru
merasa risih jika terlalu banyak mem-follow
orang. Akan ada banyak twit lalu-lalang di timeline yang sebenarnya tak begitu
penting untuk kita. Apalagi jika mem-follow
akun yang hobi nyampah. Justru twit-twit penting dan bermanfaat cepat tenggelam
tertutup twit-twit sampah itu. Masih bisa dimaklumi kalo kita kenal baik dengan
pemiliknya, jika tidak, saya sih mending unfollow
saja. Oleh karena itu saya pribadi pilih-pilih jika akan mem-follow orang lain. Walaupun kadang ada
orang tak dikenal yang
tiba-tiba follow, tidak lantas dengan serta merta saya follback. Saya lihat dulu kenal atau tidak, kira-kira
oke nggak kalau di-follow. Tentu saja
dengan konsekuensi di-unfollow karena
tak kunjung di-follback. Kalo
saya lihat sih masih ada yang setia follow
saya walaupun tidak saya follback, hehe... Nggak percaya? Coba
buka @yusufabdrohman, kalau perlu follow
sekalian deh. :D
Saya pikir,
dengan posisi sebagai orang biasa, mending punya follower dan following lebih sedikit daripada
memiliki follower bejibun tapi harus following banyak juga. Ini untuk menjaga
agar traffic timeline tidak terlalu
padat, kecuali bila kita memang mencari informasi tentang berbagai hal, kita bisa mem-follow akun-akun yang memang ditujukan untuk berbagi ilmu dan wawasan. Namun, bila mem-follow terlalu banyak akun pribadi, apalagi jika kebanyakan alay bin nyampah, hadeeuh... bisa rame banget timeline kita. Terpapar terlalu banyak informasi bisa berdampak negatif, apalagi bila banyak yang
kurang penting. Sebab, informasi yang berlebihan mengakibatkan kejenuhan, sehingga informasi yang datang kurang bisa diterima dengan baik. Toh dalam posisi sebagai orang
biasa tak banyak orang yang sering melihat profil twitter kita, tentunya tak
banyak pula yang menaruh perhatian pada berapa follower kita. Namun, semua itu terserah pada pribadi
masing-masing, siapa tahu ada yang suka lihat profil dirinya sendiri sambil
senyum-senyum bangga punya follower banyak. :D Lalu... bagaimanakah dengan Anda?
Posting Komentar
Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)