Menyambung artikel sebelumnya, Tampung Hujan, Lestarikan Sumber Air, kali ini akan saya uraikan bagaimana cara membuat
biopori. Sebelumnya perlu diketahui
terlebih dahulu, apa itu biopori. Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah
yang terbentuk karena aktivitas organisme di dalamnya, baik berupa akar
tanaman, cacing, maupun hewan-hewan lainnya. Lubang-lubang dalam ukuran sangat
kecil tersebut terisi udara dan dapat menjadi tempat berlalunya air. Semakin
banyak lubang-lubang tersebut, maka semakin besar kemampuan tanah untuk
meresapkan air di atasnya. Dengan demikian, potensi terjadinya banjir dan
genangan dapat dikurangi.
Dari pengertian tersebut, tentu
saja biopori hanya dapat terbentuk secara alami, yang bisa kita lakukan adalah
bagaimana caranya untuk memperbesar kemungkinan terciptanya biopori tersebut.
Cara yang dilakukan adalah dengan membuat lubang resapan biopori. Secara awam
lubang resapan biopori disebut dengan biopori saja. Penyebutan ini memungkinkan
banyak orang keliru mengira bahwa biopori adalah lubang buatan itu, padahal
sebenarnya biopori adalah lubang-lubang kecil yang terbentuk secara alami
karena dibuatnya lubang tersebut.
Sumber gambar: www.ampl.or.id
Lubang resapan biopori dibuat
dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering
atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk
dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme
tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.
Saya bukanlah ahli dalam bidang
ini, tetapi saya hanya sekedar ingin berbagi pengalaman tentang pembuatan
biopori di lingkungan tempat tinggal saja. Mungkin ada sedikit perbedaan dengan
cara pembuatan di tempat lain, tetapi intinya hampir sama. Mudah-mudahan dengan
mengetahui manfaat dan cara pembuatannya yang simpel, akan banyak orang yang
tertarik untuk membuatnya di lingkungan masing-masing.
Alat-alat yang diperlukan:
1. Bor
biopori
2. Pipa
paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3. Dob
dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang
akan dibuat
4. Gergaji
besi
5. Alat
bor tangan
6. Linggis
Cara pembuatan:
1. Pipa
paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan
gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.
Atau pilih dob yang memang sudah berlubang
4. Buat
lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam
80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang
sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan,
bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1
meter.
5. Masukkan
potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6. Isi
paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.
7. Tutup
lubang paralon dengan dob.
Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)
Cara pemeliharaan:
1. Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan
menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu
tertentu.
2.
Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang
setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.
Pembuatan biopori ini relatif
mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan
tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai
bekas penyemenan jika lokasi pembuatan
merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak
dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat,
selamat mencoba.
sebaiknya. tidak usah dipasang pralon sampai ke bawah.. karena jika dipasang pralon sampai bawah. maka cacing tidak akan bisa memakan sampah organik. sebaiknya pipa hanya sepanjang 10 cm. agar cacing bisa memakan sampah organik
BalasHapus^^ Sebenarnya lubang yang dibuat sekitar 80 cm dan panjang pipa 40 cm, sehingga masih ada ruang yang bisa dilalui cacing sepanjang 40 cm. Sebelumnya saya hanya mengikuti pengalaman dari orang lain yang sudah biasa membuat. Mungkin lain kali kalau mau bikin lagi saya perpendek pipanya seperti saran Anda, terima kasih. :)
BalasHapusBagaimana cara mengeluarkan sampah organik yang sudah menjadi kompos? Sedangkan diameter pipa 10cm dan kedalamannya 40cm?
BalasHapusPipanya diambil dulu, ditarik dengan tang atau alat lain, lalu kompos diambil dengan menggunakan bor biopori juga dengan cara seperti saat pertama kali membuat lubang.
BalasHapusbagus juga nih ide membuat biopori
BalasHapussemoga kita lebih sadar lingkungan dan menjaganya tetap lestari
thank gan. akan segera saya aplikasiksn di rumah saya
BalasHapusmohon admin untuk menaik taraf keselamatan web ini..
BalasHapussaya bole mengambil alih dalam masa 10 min.
Salam Ramadhan - Anonymous Malaysia-
Maaf kalau lubang dibuat 1 meter dan pipa 40 cm dengan dop tanpa penahan/kupingan apa pipanya nggak jatuh nantinya ? Mohon penjelasannya
BalasHapusSebenarnya lebih bagus kalau ada penahannya, tapi kami sengaja membuatnya dengan cara yg paling mudah dan sederhana. Apabila diameter pralon sama dengan bornya dan lubang tersebut dirawat secara berkala dengan mengisi sampah organik yang baru, saya rasa tidak apa-apa. (Mohon maaf apabila keliru dalam menjawab karena saya bukah ahli dalam bidang ini, tetapi hanya pengalaman membuatnya sendiri).
BalasHapusBeli/dapetin dob nya dimana ya mas?
BalasHapusBisa dibeli di toko bahan bangunan, selamat mencoba membuat biopori
BalasHapussaluut pak, atas informasi yang lengkap disertai gambar gambar terima kasih, salam.
BalasHapustadinya saya pikir halaman rumah saya yg sudah saya bongkar semenannya dan juga sudah saya tanamin rumput, sudah bisa meresapkan air, membaca artikel ini mencerahkan saya, akan saya praktekkan di halaman rumah saya.
BalasHapusAlhamdulillah... hehe
BalasHapusSebenarnya memang sudah bisa meresapkan air, biopori ini sifatnya membantu meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air. Lebih baik lagi bila Anda membuat sumur resapan dan mengalirkan air hujan dari atap rumah ke dalam sumur resapan tersebut.
se urgen apa kita mulai membuat lubang biopori? apakh wilayah desa jg harus mulai buat lubang biopori?
BalasHapusBiopori tidak hanya berfungsi untuk memperbesar kemampuan tanah dalam menyerap air, tetapi juga membuat tanah di sekitarnya menjadi lebih subur. Sehingga cocok juga dibuat di pedesaan walaupun masih banyak tanah yang kosong.
BalasHapusKalau memang membuat lingkungan lebih baik, kenapa tidak?
MANTAB .. ALHAMDULILLAH.. TERIMAKASIH PA YUSUF.., SUDAH BISA LANGSUNG DIPRAKTEKKAN..
BalasHapusGood job
BalasHapusLiburan ini sy coba buat biopori, artikelnya sangat membantu sy dlm pembuatan biopori, trm ksh
BalasHapusRumah saya tergenang air saat hujan trs menerus. Air mersap lewat tegel apakah biopori ini bs membantu mas?
BalasHapusPembuatan lubang biopori bertujuan untuk meningkatkan daya serap tanah, adapun cara yang lebih efektif untuk mengurangi banjir adalah dengan membuat sumur resapan. Alirkan air dari atap rumah melalui talang ke dalam sumur resapan, selain mengurangi debit air ke selokan (yang berarti dapat mengurangi genangan) juga untuk menjaga pasokan air tanah. Selain itu perlu dicek saluran drainase di sekitar rumah Anda, barangkali alirannya tidak lancar sehingga kerap timbul genangan saat hujan.
BalasHapusmohon maaf pak, paralon yang ditutup dob tsb apa ditutup di kedua sisi lubangnya atau hanya di satu sisinya saja?
BalasHapusKalau menurut saya hanya yang atasnya saja, tapi entah pendapat sang penulis
HapusBisa juga dipasang kedua sisi tetapi sisi bawah juga harus di lubangi agar air meresap kebawah..
HapusMaaf lama tak mengurus blog sehingga baru saya lihat pertanyaan Anda. Untuk pemasangan dob hanya di bagian atas saja, tujuannya agar tanah di sekitar lubang tidak longsor masuk ke lubang.
BalasHapus👍👍👍👍👍
BalasHapusTerima kasih banyak Pak Yusuf
kebetulan saya lg buat untuk halaman belakang rumah.
Mantap
BalasHapus