Pages

Jumat, 15 November 2013

Cara Membuat Biopori


Menyambung artikel sebelumnya, Tampung Hujan, Lestarikan Sumber Air, kali ini akan saya uraikan bagaimana cara membuat biopori.  Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu, apa itu biopori. Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas organisme di dalamnya, baik berupa akar tanaman, cacing, maupun hewan-hewan lainnya. Lubang-lubang dalam ukuran sangat kecil tersebut terisi udara dan dapat menjadi tempat berlalunya air. Semakin banyak lubang-lubang tersebut, maka semakin besar kemampuan tanah untuk meresapkan air di atasnya. Dengan demikian, potensi terjadinya banjir dan genangan dapat dikurangi.  
Dari pengertian tersebut, tentu saja biopori hanya dapat terbentuk secara alami, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana caranya untuk memperbesar kemungkinan terciptanya biopori tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat lubang resapan biopori. Secara awam lubang resapan biopori disebut dengan biopori saja. Penyebutan ini memungkinkan banyak orang keliru mengira bahwa biopori adalah lubang buatan itu, padahal sebenarnya biopori adalah lubang-lubang kecil yang terbentuk secara alami karena dibuatnya lubang tersebut. 

Sumber gambar: www.ampl.or.id

Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.
Saya bukanlah ahli dalam bidang ini, tetapi saya hanya sekedar ingin berbagi pengalaman tentang pembuatan biopori di lingkungan tempat tinggal saja. Mungkin ada sedikit perbedaan dengan cara pembuatan di tempat lain, tetapi intinya hampir sama. Mudah-mudahan dengan mengetahui manfaat dan cara pembuatannya yang simpel, akan banyak orang yang tertarik untuk membuatnya di lingkungan masing-masing.


Alat-alat yang diperlukan:
1.       Bor biopori


2.       Pipa paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3.       Dob dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang akan dibuat


4.       Gergaji besi
5.       Alat bor tangan
6.       Linggis

Cara pembuatan:
1.      Pipa paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.

2.      Buat lubang secukupnya pada dob dengan bor tangan.



       Atau pilih dob yang memang sudah berlubang


 

 3.  Cari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.
4.     Buat lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.


5.      Masukkan potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6.      Isi paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.
7.      Tutup lubang paralon dengan dob.

Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)

Cara pemeliharaan:
1.   Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.
2.   Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.


Pembuatan biopori ini relatif mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas penyemenan jika  lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba. 


Senin, 11 November 2013

Tampung Hujan, Lestarikan Sumber Air


Musim penghujan telah tiba. Di saat hujan turun, sebagian orang merasa gembira karena rahmat Tuhan turun, sebagian lagi merasa was-was karena khawatir kebanjiran, dan sebagian lagi bersiap untuk terjebak macet di jalan. Ya… hujan yang turun seringkali menimbulkan genangan di jalan, sehingga menyebabkan lalu lintas menjadi terganggu, alhasil macet pun tak terelakkan. Apalagi di Jakarta, jika hujan deras turun saat jam pulang kantor di sore hari, kemacetan parah seringkali akan membuntutinya.
Idealnya, sebagian besar air hujan yang turun meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi dibuang melalui saluran drainase menuju ke laut. Namun, berhubung sebagian besar lahan telah terbangun, yang terjadi justru sebaliknya, hanya sedikit air hujan yang terserap ke dalam tanah sementara sebagian besar lainnya terbuang begitu saja. Masih mending jika kapasitas saluran drainasenya cukup, kenyataan di lapangan, saluran drainase seringkali tidak mampu menampung air yang turun dalam jumlah besar, sehingga timbullah genangan air,  atau bahkan banjir.
Banjir di Bundaran HI, Jakarta
Sumber: al-khilafah.org
Air hujan yang meresap ke dalam tanah merupakan sumber  tersedianya air tanah yang diambil penduduk melalui sumur. Dalam kondisi dimana jaringan pipa PDAM belum menjangkau seluruh penduduk seperti sekarang, maka keberadaan air tanah merupakan sesuatu yang vital. Tanpa itu, maka penduduk akan kesulitan memperoleh air bersih untuk berbagai keperluan mereka. Akan tetapi, kini air tanah terus menerus dikuras, sementara air hujan yang menjadi pembaharunya hanya sebagian kecil saja yang bisa meresap ke dalam tanah. Akibatnya bisa dilihat secara kasat mata, banyak sumur-sumur penduduk yang mengalami kekeringan pada musim kemarau. Untuk tetap bisa mendapatkan air bersih, sebagian orang memperdalam sumur yang dimilikinya. Namun, sampai kapan upaya itu bisa dilakukan?
Tentu saja kita tak boleh menyerah dengan keadaan, banyak cara yang bisa dilakukan agar air hujan lebih banyak terserap ke dalam tanah. Tak usah jauh-jauh berpikir cara yang masif dan mahal, itu biarlah jadi domainnya pemerintah (kalau mereka mau memikirkan), seperti Pemprov DKI Jakarta misalnya, kini sedang menggiatkan pembangunan sumur resapan dengan anggaran miliaran rupiah. Bagaimana dengan kita? Apakah hanya berpangku tangan saja ataukah ingin turut serta berperan dalam upaya pelestarian air tanah? Nah… bagi rakyat biasa seperti  kebanyakan dari kita, cukuplah menggunakan cara yang mudah dan murah saja.  Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri, dari lingkungan tempat tinggal kita sendiri, yang hasilnya bisa kita nikmati bersama orang-orang di sekitar kita. Jika saja semua orang mau mempraktekkannya, niscaya sebuah perubahan besar akan terjadi, tinggal masalah mau atau tidaknya saja.
Di antara yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat biopori dan sumur resapan sederhana. Biaya pembuatannya terbilang murah. Apalagi jika dibuat sendiri atau dengan kerja bakti bersama warga sekampung, tentu bisa lebih murah lagi.  Untuk cara pembuatannya insya Allah akan saya tuliskan di lain kesempatan. Kebetulan bulan lalu ada kerja bakti pembuatan biopori di lingkungan tempat tinggal saya, jadi bahannya sudah ada, tinggal ditulis saja bila ada kesempatan.  Akan tetapi, untuk pembuatan sumur resapan sederhana mungkin masih lain kali lagi, nunggu kerja bakti pembuatan sumur resapan diadakan lagi, biar  bisa saya bikin reportasenya untuk Anda semua.  :)

Kamis, 10 Oktober 2013

Daftar Stasiun di Solo Raya


Solo Raya adalah sebutan masa kini untuk wilayah eks-Karesidenan Surakarta (atau juga bekas Daerah Istimewa Surakarta) yang meliputi 7 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sebelumnya akronim Subosukawonosraten juga sering digunakan untuk menyebut wilayah tersebut. Mungkin mengikuti penggunaan akronim wilayah metropolitan di tempat lain yang sering digunakan, seperti Jabodetabek dan Gerbangkertasusila. Namun, belakangan penyebutan Solo Raya lebih banyak digunakan. Bisa jadi karena penyebutan Solo Raya lebih mudah dibanding penyebutan Subosukawonosraten. Adapun 7 kabupaten/kota tersebut adalah 
                        1.            Kabupaten Klaten
                        2.            Kabupaten Boyolali
                        3.            Kabupaten Sragen
                        4.            Kabupaten Karanganyar
                        5.            Kabupaten Sukoharjo
                        6.            Kabupaten Wonogiri
                        7.            Kota Surakarta/Solo
Wilayah Solo Raya dilalui jalur kereta api lintas selatan Jawa, selain itu juga terdapat jalur penghubung antara lintas selatan dan utara serta jalur lokal Solo-Wonogiri. Dahulu juga ada jalur lokal Solo-Boyolali, tetapi jalur yang dulunya berada di sisi utara jalan raya itu kini sudah tertutup aspal karena pelebaran jalan. Jalur-jalur tersebut bertemu di wilayah Kota Solo. Berikut ini daftar nama stasiun di wilayah Solo Raya beserta kode stasiun, ketinggian dari permukaan laut, dan kecamatan dimana stasiun berlokasi yang dibagi berdasarkan jalur dimana stasiun tersebut berada.
Peta jalur dan lokasi stasiun di Kota Solo

1. Jalur Kutoarjo-Purwosari

Kabupaten Klaten

Stasiun Brambanan | BBN | +146 | Kecamatan Prambanan
Stasiun Srowot | SWT | +152 | Kecamatan Jogonalan
Stasiun Klaten | KT | +151 | Kecamatan Klaten Tengah
Stasiun Ceper | CE | +133 | Kecamatan Ceper
Stasiun Delanggu | DL | +133 | Kecamatan Delanggu

Kabupaten Sukoharjo

Stasiun Gawok | GW | +118 | Kecamatan Gatak

Kota Solo

Stasiun Purwosari | PWS | +98 | Kecamatan Laweyan


2. Jalur Purwosari-Wonogiri

Kota Solo

Stasiun Purwosari | PWS | +98 | Kecamatan Laweyan
Stasiun Solokota | STA | +85 | Kecamatan Pasar Kliwon

Kabupaten Sukoharjo

Stasiun Sukoharjo | SKH | +98 | Kecamatan Sukoharjo
Stasiun Pasarnguter | PNT | +105 | Kecamatan Nguter

Kabupaten Wonogiri

Stasiun Wonogiri | WNG | +144 | Kecamatan Wonogiri


3. Jalur Purwosari-Solobalapan

Kota Solo

Stasiun Purwosari | PWS | +98 | Kecamatan Laweyan
Stasiun Solobalapan | SLO | +93 | Kecamatan Banjarsari


4. Jalur Solobalapan-Gundih

Kota Solo

Stasiun Solobalapan | SLO | +93 | Kecamatan Banjarsari

Kabupaten Karanganyar

Stasiun Kalioso | KO | +117 | Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Sragen

Stasiun Salem | SLM | +146 | Kecamatan Gemolong
Stasiun Sumberlawang | SUM | +126 | Kecamatan Sumberlawang


5. Jalur Solobalapan-Kertosono

Kota Solo

Stasiun Solobalapan | SLO | +93 | Kecamatan Banjarsari
Stasiun Solojebres | SK | +97 | Kecamatan Jebres

Kabupaten Karanganyar

Stasiun Palur | PL | +93 | Kecamatan Jaten
Stasiun Kemiri | KMR | +98 | Kecamatan Kebakramat

Kabupaten Sragen

Stasiun Masaran | MSR | +93 | Kecamatan Masaran
Stasiun Sragen |SRG | +86 | Kecamatan Sragen
Stasiun Kebonromo | KRO | +84 | Kecamatan Ngrampal
Stasiun Kedungbanteng | KDB | +85 | Kecamatan Gondang


6. Jalur Brumbung-Gundih

Kabupaten Boyolali

Stasiun Telawa | TW | +63 | Kecamatan Juwangi


Jumlah Stasiun Aktif

Kabupaten Klaten                   5
Kabupaten Boyolali                1
Kabupaten Sragen                  6
Kabupaten Karanganyar         3
Kabupaten Sukoharjo             3
Kabupaten Wonogiri               1
Kota Solo                               4


Total ada 23 stasiun aktif di Solo Raya, semuanya masuk wilayah Daop VI Yogyakarta kecuali Stasiun Telawa yang masuk Daop IV Semarang.

Sumber: Wikipedia dan pengalaman pribadi

Kamis, 05 September 2013

Jalan Tol di Atas Laut di Bali

Minggu depan, Kamis, 12 September 2013 jalan tol di atas laut di Bali akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol pertama di Bali ini terletak di Teluk Benoa dan membentang dari wilayah selatan Pulau Bali (Nusa Dua) hingga ke Pelabuhan Benoa di Denpasar Selatan. Selain itu, terdapat interchange di tengah laut untuk akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Selain berada di atas laut, keunikan lain jalan tol ini ialah adanya jalur khusus kendaraan beroda dua (sepeda motor) seperti halnya Jembatan Tol Suramadu di Jawa Timur.
Proyek jalan tol yang groundbreaking-nya dilakukan pada 21 Desember 2011 ini dibagi menjadi 4 paket pekerjaan seperti dikutip dari jasamarga.com sebagai berikut
         1.       Sta.0+000 s/d Sta 2+970 (main road), dan persimpangan sebidang dengan Jalan Ngurah Rai
         2.       Sta.2+970 s/d Sta 5+308 (main road)
         3.       Sta 5+308 s/d Sta 6+090 (main road), Simpang Susun Ngurah Rai, jalan akses Ngurah Rai Sta                              0+000 s/d Sta 1+597, dan persimpangan sebidang Jalan Ngurah Rai
         4.       Sta 6+092 s/d Sta 8+122 (main road), Simpang Susun Benoa, Pelebaran Akses Pelabuhan Sta                              0+000  s/d Sta 2+200 dan persimpangan Pesanggaran di Ngurah Rai By Pass.

Jalan tol yang memiliki panjang 8,12 km dan akses tol sepanjang 1,597 km ini dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol, yaitu perusahaan konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Jasa Marga Tbk, PT Pelindo III, PT Angkasa Pura I, PT Pengembangan Pariwisata Bali, PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, serta PT Hutama Karya. Berikut ini beberapa foto jalan tol atas laut di Bali yang saya peroleh dari beberapa sumber. 
Dilihat dari atas:

 

 sumber: facebook

gambar oleh alvianooo di Flickr

Peta Jalan Tol

 sumber: maps.google.com

Presiden SBY melakukan uji coba

sumber:  foto.detik.com

sumber: inspirasibangsa.com

sumber: demotix.com

sumber: la-lights.com

Menakjubkan! Pesona pulau dewata semakin indah dengan keberadaan jalan tol ini. 

Kamis, 29 Agustus 2013

Kontroversi Miss World 2013

Kontes ratu kecantikan sedunia, Miss World 2013 untuk pertama kalinya akan digelar di Indonesia. Gelaran Miss World di Indonesia ini juga merupakan kali pertama penyelenggaraannya di Asia Tenggara. Rangkaian acara Miss World 2013 akan dimulai pada awal September nanti di Bali. Para kontestan dari berbagai penjuru dunia akan menjalani masa karantina di Nusa Dua, Bali. Mereka akan berkunjung ke beberapa objek pariwisata di Pulau Dewata. Menurut kabar yang beredar di social media, para finalis Miss World tahun ini akan diminta membuat narasi beserta foto dan video keindahan pariwisata Indonesia yang mereka lihat selama karantina, untuk kemudian dimuat di social media mereka masing-masing. Ini menjadi salah satu bagian dari penjurian Miss World tahun ini. Sementara malam puncak penganugerahan Miss World 2013 rencananya akan diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor pada hari Sabtu, 28 September 2013.
Berbagai pendapat dilontarkan masyarakat terkait kontes Miss World ini. Banyak yang pro, tapi tak sedikit pula yang kontra. Ada pula yang tidak mendukung tetapi juga tidak menolak untuk diselenggarakan. Masing-masing pihak melihat dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ada yang menilai dari segi ekonomi, agama, budaya, dan lain sebagainya. Selain di media massa, pro kontra ini juga bisa dilihat di berbagai media sosial.
Malam Puncak Miss World 2012 di Cina
Sumber: jilaa.com
Pihak yang setuju berpendapat, bahwa penyelenggaraan kontes ini merupakan upaya promosi kepariwisataan Indonesia. Di samping itu, terselenggaranya kontes ini akan membawa image dan reputasi yang bagus bagi Indonesia di mata dunia. Menurut Ketua Yayasan Miss Indonesia, Liliana Tanoesoedibjo, malam final Miss World kali ini akan disiarkan di 140 negara. Tentu jutaan pasang mata akan melihat Indonesia dari situ. Apalagi dalam acara kali ini, akan dimasukkan unsur-unsur kebudayaan Indonesia, misalnya seperti pertunjukan kesenian khas Bali, serta penggunaan sarung Bali dan pakaian karya para desainer Indonesia dalam sesi top model. Dengan demikian, diharapkan orang-orang luar akan semakin mengenal seni dan budaya Indonesia.
Sementara itu, pihak yang menolak menyebut kontes Miss World tidak sesuai dengan budaya Indonesia, meskipun panitia penyelenggara sudah memastikan tidak ada kontes bikini. Sesi berbikini memang menjadi bagiani paling kontroversial sepanjang rangkaian acara beauty peagent ini. Surahman Hidayat, anggota Komisi X DPR dari PKS misalnya, dalam pernyataan tertulisnya pada hari Senin, 26 Agustus lalu mengatakan,"Miss World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama untuk menggali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World.” Selain itu, penolakan juga diserukan oleh MUI Kabupaten Situbondo, Jawa Timur yang menyebut ajang Miss World bertentangan dengan norma agama.  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur juga turut menolak penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Bahkan Ketua FPI, Rizieq Shihab bertekad untuk membubarkan acara Miss World bila pemerintah tetap memberikan izin. (Kompas.com)
Selain pihak-pihak yang menyatakan pro dan kontra di atas, ada sebagian orang yang tidak menyatakan setuju, tetapi juga tidak menolak. Ada yang mengatakan penyelenggaraan Miss World sebenarnya lebih kental nuansa bisnisnya. Ada pula yang menyebutkan bahwa pengalaman yang sudah-sudah di negara lain, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Miss World tidak berdampak besar bagi dunia pariwisata. Ada juga yang mempersoalkan kegiatan dari pemenang Miss World yang walaupun disebutkan melakukan kegiatan amal dan bakti sosial tapi kurang terlihat peran nyatanya.
Dalam diskusi yang cukup menarik di forum dunia maya, ada satu hal yang menarik perhatian saya, salah seorang forumer di forum Skyscrapercity Indonesia melihat dari sudut pandang yang berbeda. Ia menyatakan tidak setuju tetapi bukan atas dasar teologis seperti kebanyakan orang, melainkan dari sudut pandang humanis. Banyak tokoh-tokoh humanis yang tidak setuju dengan beauty pageant karena itu membenarkan beberapa manusia bisa mempunyai privilege atau hak lebih karena socially constructed ideas of ‘beauty’, itu sama saja dengan diskriminasi hak manusia yang didasarkan oleh fisik (sesuatu yang sudah jadinya begitu sejak lahir). Jadi menurut paham humanis modern, beauty pageant itu primitif.

Adapun bagi saya pribadi, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang plural, tidak mempermasalahkan penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Apalagi panitia sudah memastikan tidak ada kontes bikini on stage, sehingga acara internasional ini tak ubahnya seperti kontes Miss Indonesia ataupun Putri Indonesia yang sudah secara rutin diadakan setiap tahun, hanya asal pesertanya saja yang berbeda. Toh biaya penyelenggaraannya tidak menggunakan uang negara, melainkan murni dibiayai oleh pihak swasta. Nah... bagaimana dengan pendapat Anda?

Kamis, 18 Juli 2013

Kualanamu, Gerbang Baru Sumatera Utara

Sebentar lagi,  warga Kota Medan dan umumnya Sumatera Utara akan memiliki ikon baru. Sebuah mega proyek infrastruktur, Bandara Kualanamu dengan nama internasional Kualanamu International Airport (KIA) yang sempat mangkrak dan tersendat pembangunannya, kini tinggal menghitung hari untuk dioperasikan. Tepatnya pada hari Kamis, 25 Juli 2013 mendatang, akan dilakukan soft opening Bandara Kualanamu yang berkode KNO untuk menggantikan Bandara Polonia (MES) yang ada di tengah Kota Medan. Mulai hari itu, seluruh penerbangan komersil dari dan ke Medan akan dilayani melalui Bandara Kualanamu.
Bandara Polonia sendiri dinilai sudah tak layak untuk melayani penerbangan kota Medan yang semakin ramai. Dengan kapasitas hanya 900 ribu penumpang per tahun, Polonia sudah disesaki oleh 7,9 juta penumpang pada tahun 2012. Selain itu, lokasi Bandara Polonia yang berada di tengah Kota Medan memang cukup membahayakan keselamatan, baik untuk penumpang pesawat maupun masyarakat yang tinggal di sekitar bandara. Sebuah kecelakaan fatal pernah terjadi pada tahun 2005 saat pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines dengan tujuan Jakarta jatuh di Padang Bulan, Medan beberapa saat setelah take off dari Polonia. Dari 117 orang (112 penumpang dan 5 awak), penumpang selamat berjumlah 16 orang, sementara 101 orang lainnya tewas, termasuk Gubernur Sumatera Utara waktu itu, Tengku Rizal Nurdin,  dan 44 orang di darat turut menjadi korban karena kejatuhan pesawat. (sumber: forum.kompas.com) Selain itu, keberadaan bandara di tengah kota juga menghambat perkembangan fisik kota Medan, karena dengan adanya aturan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), maka ketinggian bangunan harus dibatasi, sehingga menghambat pembangunan high rise building dan gedung pencakar langit di kota Medan.

sumber: skyscrapercity.com
Kembali ke soal Kualanamu, bandara baru yang disebut-sebut sebagai bandara tercanggih di Indonesia ini belum sepenuhnya selesai. Dari 3 tahap pembangunan yang direncanakan, saat ini baru tahap 1 stage 1 yang selesai. Masih ada lagi tahap 1 stage 2, tahap 2, dan tahap 3. Tahap 1 stage 1 mulai dikerjakan pada tahun 2007 dan direncanakan selesai pada akhir 2009, tetapi ternyata molor hampir 4 tahun hingga pertengahan 2013 ini. Adapun keseluruhan tahap pembangungannya direncanakan selesai pada tahun 2023 mendatang.
Dalam tahap 1 stage 2 (2014-2016), akan dibangun lagi terminal penumpang sehingga kapasitasnya menjadi 10 juta pergerakan penumpang per tahun. Sementara pada tahap 2 dan 3, akan dibangun satu lagi landasan pacu yang ukurannya sama dengan yang pertama. Gedung terminal penumpang dan kargo juga akan ditambah. Pada akhirnya (Ultimate) di tahun 2023 bandara ini akan mampu melayani pesawat A380 dengan kapasitas terminal penumpang mencapai 22 juta pergerakan dan kargo 115.000 ton per tahun. (sumber: angkasa.co.id) Berikut ini data spesifikasi Bandara Kualanamu untuk saat ini (Juli 2013):
Land Size                : 1,365 Ha (just slightly above 10 times the current airport in MES)
Terminal Size          : 118,930 sq. meter
Apron Size              : 200,000 sq. meter
Apron Capacity       : 33 widebodies
Terminal Capacity   : 8.1 million pax per annum
Parking area           : 50,820 sq. meter
Parking capacity     : 407 taxis, 55 buses, 908 cars
Cargo storage         : 13,000 sq. meter

Runway 1                : 3,750 m x 60 m (already A380 ready)
Runway 2                : to be constructed in later phase

Taxiway : 3 taxiways:
- 3,750 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
(Sumber:  skyscrapercity.com dan majalahtopik.co.id


sumber: skyscrapercity.com
Bandara Kualanamu terletak di sebelah timur Kota Medan, tepatnya di Kualanamu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, atau sekitar 32 km dari pusat Kota Medan. Ada beberapa moda transportasi umum yang bisa digunakan untuk mencapai bandara ini.
1.         Kereta api
Merupakan kereta bandara pertama di Indonesia, kereta rute Medan-Kualanamu ini diberangkatkan dari Stasiun Besar Medan dengan lama perjalanan 45 menit dan tarif 80 ribu rupiah. Rencananya, akan disediakan check in counter di stasiun tersebut, sehingga penumpang pesawat tidak perlu melakukan check in di bandara.
2.         Bus
Untuk sementara ada 3 rute bus yang dilayani, yakni Plaza Medan Fair – Kualanamu dengan tarif Rp 15 ribu, Terminal Amplas – Kualanamu dengan tarif Rp 10 ribu, dan Binjai – Kualanamu dengan tarif Rp 30 ribu. (sumber: liputanbisnis.com) 
3.         Taksi
Ada 14 perusahaan taksi yang bisa melayani penumpang dari Medan menuju Kualanamu. Untuk selengkapnya bisa dilihat di situs Angkasa Pura II.

sumber: skyscrapercity.com
Hingga kini, masih ada beberapa kendala yang mengganjal pengoperasian Bandara Kualanamu, terutama soal akses jalan menuju bandara yang belum sepenuhnya jadi. Akan tetapi, menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum, jalan itu masih cukup bisa untuk dilewati kendaraan sembari proyek pengerjaannya terus berjalan. (sumber: hariansumutpos.com). Dengan demikian, Bandara Kualanamu tetap bisa dioperasikan pada 25 Juli nanti.
Walaupun sudah mulai beroperasi pada 25 Juli 2013, Bandara Kualanamu baru akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 September 2013 mendatang bertepatan dengan ulang tahun beliau yang ke-64. Semoga dengan beroperasinya bandara tersebut bisa semakin memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Utara.


Kamis, 27 Juni 2013

Ekspor Asap, Presiden Minta Maaf

Akhir-akhir ini pemberitaan tentang kebakaran hutan sedang marak di media massa. Kebakaran hutan yang memang sengaja dibuat untuk membuka lahan perkebunan itu seakan telah menjadi  rutinitas tahunan di Pulau Sumatera, terutama di wilayah Provinsi Riau. Setiap musim kemarau tiba, maka ramai-ramai pembakaran lahan dan hutan dilakukan.  Pembakaran lahan sebagai alternatif termurah seakan menjadi cara favorit perusahaan-perusahaan perkebunan untuk membuka lahan. Demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, mereka mengabaikan kondisi lingkungan dan penderitaan jutaan orang akibat kabut asap yang ditimbulkannya.
Entah kenapa, walaupun setiap tahun menjadi berita, setiap tahun membuat orang menderita, tapi tetap saja permasalahan ini tak kunjung bisa diselesaikan.  Walaupun ramai-ramai dimana-mana toh tahun depannya kebakaran terulang lagi, lagi, dan lagi. Tak bisakah pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk menekan perusahaan-perusahaan perkebunan nakal itu?  
Kabut asap terlihat di kawasan jembatan Esplanade, Singapura. (Sumber: Straits Time)
Di lain pihak, jutaan masyarakat di wilayah Riau, Kepri, Malaysia, dan Singapura telah menjadi korban kabut asap yang mencemari udara di lingkungan mereka. Bahkan hari ini kabut asap telah sampai ke Thailand. Kabut asap berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti paru-paru, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), iritasi mata, dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan betapa marahnya warga yang mengalaminya. Bahkan kabut asap di tahun 2013 ini disebut-sebut sebagai yang terparah dalam 14 tahun terakhir, hingga akhirnya negara tetangga mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Indonesia. Lalu dibalas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan permintaan maaf kepada Malaysia dan Singapura atas kabut asap yang datang dari Indonesia.
Banyak warga yang mendukung sikap Presiden SBY itu. Namun, banyak pula yang mengkritik sikap presiden tersebut. Ada yang mengatakan presiden terlalu gegabah, presiden lebay, ada juga  yang mengatakan presiden menunjukkan Indonesia lemah di mata tetangga, bahkan ada pula yang mengatakan SBY  mengejar pencitraan. Hey... dimanakah rasa malu kita sebagai negara? Sudah jelas-jelas setiap tahun kita selalu kecolongan. Walaupun toh ada perusahaan asal Malaysia dan Singapura yang ikut andil dalam melakukan pembakaran, bukan berarti kita harus acuh tak acuh atas penderitaan warga kedua negara itu. Memangnya tak adakah perusahaan dan orang Indonesia yang terlibat? Tetap saja, selain para pembakar yang paling bersalah, pemerintah baik pusat maupun pemda setempat juga memiliki andil kesalahan karena tak mampu mengendalikan mereka. Sebab, kejadian ini bukan hanya sekali, tapi terus terjadi berulang-ulang setiap tahun.
Ibaratkan saja, ketika anak kita membuat keributan di rumah tetangga, apakah kita hanya sekedar bilang, “Dik, jangan nakal ya, nggak boleh ngganggu tetangga!” dan berhenti sampai di situ saja walaupun anak kita berulang-ulang melakukannya? Apakah karena tak ingin dianggap lebih rendah lalu kita menolak meminta maaf atas kesalahan anak kita? Tidak bukan?
Dalam pandangan saya, meminta maaf bukan berarti mempunyai kedudukan lebih lemah atau lebih rendah. Akan tetapi, meminta maaf dilakukan atas kesalahan yang kita sadari telah kita perbuat. Jika kita sebagai negara tak bersedia meminta maaf karena merasa lebih kuat, maka suatu saat ketika Indonesia menjadi negara yang maju dan kuat, Indonesia akan sewenang-wenang memperlakukan negara lain. Lalu, apa bedanya kita dengan penjajah?
Beberapa langkah sudah dilakukan oleh pemerintah, yakni menyiram air langsung ke lokasi kebakaran dan membuat hujan buatan untuk memadamkan api. Selain itu sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku pembakaran telah ditangkap. Namun, tentunya tidak sampai ke situ saja. Pihak yang berwajib juga harus mengusut perusahaan-perusahaan mana saja yang bermain di situ. Bila perlu cabut izinnya dan penjarakan otak pembakaran. Mungkin saja orang-orang yang telah tertangkap saat ini hanyalah buruh yang dibayar untuk membakar lahan, mereka hanyalah orang-orang bawahan yang menuruti perintah atasannya. Selama biang kerok aslinya belum tertangkap, belum diberi ganjaran yang setimpal, dan masih bebas kemana-mana, maka selama itu pula pembakaran akan terus berulang. Just my 2 cents.


Jumat, 07 Juni 2013

Haramnya Jual Beli 'Inah

Dewasa ini perkembangan bisnis sangatlah pesat. Ada beragam model transaksi bisnis dan perdagangan yang dilakukan masyarakat setiap harinya. Tak jarang, dari sekian banyak jenis transaksi itu, ada yang mutlak bisa disebut sebagai riba dan ada pula yang terlihat “bersih” tetapi sebenarnya mengandung unsur riba. Sebagai umat muslim, tentunya kita harus mewaspadai dan menghindari praktik-praktik perdagangan yang mengandung unsur riba tersebut. Salah satunya adalah jual beli ‘inah.

Sumber gambar: cinikironk.blogspot.com

Jual beli ‘inah adalah menjual barang dagangan dengan kredit. Kemudian penjual membelinya kembali dengan keuntungan dan harga di bawah harga kredit tersebut. Misalnya, A datang kepada B untuk meminjam uang, tetapi B mengatakan bahwa ia tidak menghutangkan uang  tapi mengkreditkan emas. Kemudian B menjual gelang emas seharga 5 juta kepada A dengan kredit selama 6 bulan. Sebelum B menerima pembayaran dari A, B membelinya kembali dari A secara kontan seharga 3 juta.
Jual beli seperti  ini fasid/bathil, tidak sah karena gelang emas yang diperjualbelikannya hanyalah sebagai alat bantu rekayasa hukum. Sama halnya dengan meminjamkan uang 3 juta dan minta kembali 5 juta. Maka hukumnya adalah riba.
Nah... bagi kita umat muslim, hendaknya berhati-hati dalam melakukan transaksi bisnis, tak hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam hal pinjam-meminjam, gadai, dan lain sebagainya. Karena dosa riba tidak hanya dikenakan pada pihak yang memakan harta riba, tapi semua orang yang terlibat di dalam transaksi riba itu, bahkan juru tulis yang hanya bertugas mencatat itupun juga mendapatkan dosa. Semoga bermanfaat. J

Rabu, 24 April 2013

Penerimaan Diri Apa Adanya adalah Modal Awal untuk Sukses

Penerimaan diri adalah sadar dan menerima segala kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri kita sendiri dengan disertai kemauan untuk melakukan perubahan atau perbaikan yang berangkat dari potensi yang telah ada pada diri kita. Jadi bukan menerima diri apa adanya tanpa ada keinginan untuk menjadi lebih baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri adalah

1.       pengharapan,
2.       budaya dalam keluarga,
3.       rasa sakit yang pernah dialami,
4.       ketidakseimbangan antara hati dan pikiran.
Orang yang dapat menerima diri sendiri biasanya juga bisa menerima orang lain apa adanya. Ia sadar bahwa tak ada seorangpun yang sempurna di dunia ini, sehingga ia bisa memaklumi dan menerima kekurangan orang lain. Ia pun tidak mudah mengkritik dan meremehkan orang lain. Mengkritik orang lain memang bagus, tapi bukan kritik yang menjatuhkan, melainkan untuk memotivasi orang tersebut untuk lebih baik. Penerimaan diri dipengaruhi oleh
1.       self concept (kesadaran kita terhadap keunikan dan seluruh struktur kepribadian kita)
2.       self image (cara kita memandang diri kita sendiri)
3.       self esteem (harga diri kita)


Sumber gambar: azislamayuda.com
Sadar diri atau konsep diri merupakan landasan dari penghargaan dan penerimaan diri. Jika kita sudah bisa sadar akan segala kelebihan dan kelemahan kita sendiri maka akan muncullah penerimaan terhadap diri kita yang sesungguhnya. Dari situlah kita bisa menghargai diri kita sendiri. Penerimaan memang dapat berarti berserah diri tetapi bukan berarti menyerah. Justru dengan segala kekurangan yang kita miliki itulah kita harus terpacu untuk terus memperbaiki diri kita.
=> Cara untuk menerima diri:
1.       bersyukur atas apa yang telah dimiliki
2.       jangan selalu mengkritik diri sendiri
3.       menerima ketika kita diapresiasi orang lain
4.       meluangkan waktu bersama orang-orang yang positif
5.       menanamkan dalam pikiran bahwa insya Allah kita akan berhasil dan bahagia
6.       menanamkan pikiran positif
7.       melakukan dialog dengan diri sendiri yang lebih memberdayakan
8.       seyogyanya menetapkan standar atau target yang realistis
=> Indikasi penerimaan diri:
a.       percaya diri
b.      keberhargaan diri
c.       merasa berdaya
d.      merasa nyaman
e.      merasa puas
f.        merasa sejahtera
g.       merasa bebas merdeka
h.      merasa bahagia
=> Indikasi penolakan diri:
a.       tidak jujur pada diri sendiri
b.      tidak menerima kenyataan diri
c.       menyembunyikan kegagalan
d.      mencari alasan di luar dirinya
e.      melempar kesalahan pada orang lain
f.        berupaya dengan berbagai cara agar menjadi pusat perhatian
g.       pembawaannya sering mengkritik orang lain dan mengkritik diri sendiri
h.      membenci diri sendiri
i.         suka marah dan memaksakan kehendak
=> Tiga pertanyaan penting:
1.       Dari mana muncul sikap menerima itu?
        Dari kesadaran objektif mengenai jati diri serta apresiasi
2.       Mengapa kita harus menerima?
        Agar mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan diri dan lingkungan
3.       Seberapa jauh seseorang harus menerima?
        Tergantung dari sensasi positif yang dialami (sense of feeling)
Akhir kata, selalu ada kesempatan untuk orang yang mau merubah dirinya. Selama kita yakin dan percaya, insya Allah kita akan mampu untuk mewujudkannya. Walaupun banyak hambatan yang menghadang keyakinan dan rasa optimis harus terus dipelihara. Hukum universal tentang kepercayaan adalah apa saja yang benar-benar kita percayai dengan penuh perasaan insya Allah akan menjadi realita.

Ini adalah rangkuman dari materi yang saya peroleh pada suatu acara lima tahun silam. Saya sendiri tidak mengetahui siapa penyusun aslinya. Adapun penulisan di sini hanya bertujuan untuk saling berbagi dan mengharapkan kebaikan bersama. Semoga bermanfaat.