Pages

Kamis, 23 Juli 2015

Sekilas Tentang Railbus Batara Kresna

Railbus Batara Kresna adalah sebuah kereta perintis yang beroperasi di jalur Solo-Wonogiri. Jalur rel kereta api Solo-Wonogiri mulai dibangun pada tahun 1922. Dahulu rel dibangun dari Solo hingga sampai ke Stasiun Baturetno. Namun, jalur tersebut telah terputus sejak dibangunnya Waduk Gajah Mungkur. Kini perjalanan kereta api hanya bisa sampai di Stasiun Wonogiri. Terdapat empat stasiun yang beroperasi di jalur ini, yakni Stasiun Solo Kota, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter, dan Stasiun Wonogiri. Dahulu terdapat pula beberapa halte pemberhentian kereta di sepanjang jalur ini, tetapi halte-halte tersebut kini sudah tidak dioperasikan lagi, beberapa  sudah rusak bahkan hilang tak berbekas.

Jalur Solo-Wonogiri merupakan jalur yang cukup istimewa. Sebagian jalurnya, tepatnya di petak antara Stasiun Purwosari dan Solo Kota, saat ini merupakan satu-satunya jalur kereta  api di Indonesia yang melintas tepat di tepi jalan protokol, yakni  Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Solo. Jalur ini sempat mati beberapa tahun semenjak kereta Feeder Wonogiri rute Purwosari-Wonogiri berhenti beroperasi pada tahun 2011. Hanya petak antara Stasiun Purwosari dan Solo Kota yang masih aktif karena digunakan sebagai rute kereta api uap wisata “Sepur Kluthuk Jaladara”.

Pada tahun 2011 Kota Solo menerima hibah railbus senilai Rp 16 milyar dari Kementerian Perhubungan. Oleh Jokowi, Walikota Solo saat itu, railbus yang diproduksi oleh PT INKA Madiun tersebut diberi nama Batara Kresna dan di-launching pada acara karnaval HUT Kota Solo ke 266 pada bulan Februari 2011. Railbus terdiri dari 3 kereta dengan kapasitas 117 penumpang. Berbeda dengan rangkaian kereta biasa yang dapat dipisah-sambungkan keretanya, rangkaian kereta railbus bersifat permanen.

Railbus Batara Kresna melintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Solo
Sumber: www.surakarta.go.id

Sejak awal railbus memang ditujukan untuk melayani rute Solo-Wonogiri demi menghidupkan dan memelihara keaktifan jalur tersebut. Namun, upaya tersebut tidak berjalan dengan mudah, banyak hambatan yang dihadapi terutama terkait kesiapan jalur rel dan harga tiket yang akan dibebankan kepada penumpang, hingga kemudian railbus menjadi armada idle yang dianggurkan. Petak antara Stasiun Solo Kota hingga Stasiun Sukoharjo sudah lebih awal siap digunakan, tetapi dari Sukoharjo hingga Wonogiri memerlukan banyak perbaikan.

Railbus sempat digunakan untuk mendukung operasional Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) dengan rute Sukoharjo-Solo-Yogyakarta sebelum kembali dianggurkan selama beberapa lama. Setelah keseluruhan jalur siap digunakan, mulai dari perbaikan rel dan jembatan hingga pembersihan jalur dari dahan dan ranting pohon yang menghalangi jalannya kereta, serta adanya kepastian subsidi dari Pemerintah Pusat, maka railbus Batara Kresna resmi beroperasi secara reguler sejak 11 Maret 2015 dengan harga tiket Rp 4.000.

Interior Railbus Batara Kresna

Railbus Batara Krena termasuk dalam jenis kereta api perintis bersama dengan Kereta Api Jenggala rute Sidoarjo-Mojokerto. Kedua kereta tersebut mendapat subsidi untuk per perjalanan, artinya banyak atau sedikitnya penumpang tidak mempengaruhi besarnya subsidi, kereta akan tetap dijalankan meskipun penumpang hanya sedikit. Pemerintah memang telah berencana untuk mengoperasikan sejumlah kereta perintis di beberapa jalur mati dengan skema subsidi tersebut. Kebijakan tersebut dilakukan agar masyarakat kembali tertarik menggunakan moda transportasi kereta api, sehingga jalur-jalur yang sekarang mati bisa kembali aktif sekaligus untuk mengurangi beban  kepadatan di jalan raya.

Jenis subsidi ini berbeda dengan jenis subsidi Public Service Obligation (PSO) yang diberikan dengan hitungan jumlah penumpang. Semakin banyak penumpang maka semakin banyak subsidi yang diberikan, sebab subsidi diberikan per penumpang. Jenis subsidi ini diberikan pada beberapa jenis kereta, seperti sejumlah kereta ekonomi jarak jauh, KRL Commuterline Jabodetabek, KRD Lokal Bandung Raya, dan Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks).

Kini Railbus Batara Kresna dioperasikan 2 kali sehari pergi pulang (PP) dengan rute dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri. Railbus tidak berjalan secepat kereta antar kota lainnya. Ketika melintas di sepanjang Jalan Brigjen Slamet Riyadi railbus berjalan dengan kecepatan sekitar 15 km/jam, sementara selepas Stasiun Solo Kota hingga Stasiun Wonogiri railbus dipacu dengan kecepatan sekitar 30 km/jam. Railbus menempuh perjalanan sekitar 37 km dengan lama perjalanan 1 jam 45 menit. Penumpang railbus akan disuguhi pemandangan perkotaan sepanjang Jalan Slamet Riyadi, perkampungan, sungai, hingga hijaunya hamparan sawah di Kabupaten Sukoharjo.


Animo masyarakat untuk naik railbus ternyata sangat besar, terbukti dari tingkat keterisian penumpang yang hampir selalu mencapai 100 persen. Tak jarang banyak calon penumpang yang kecewa karena kehabisan tiket. Calon penumpang harus mengantre saat loket penjualan tiket dibuka beberapa jam sebelum railbus diberangkatkan. Dengan melihat besarnya animo masyarakat tersebut, mungkin perlu dipikirkan tentang penambahan armada dan jadwal keberangkatan. Selain itu, sejumlah perlintasan sebidang juga masih belum dilengkapi dengan palang pintu. Apabila seluruh perlintasan sebidang telah dilengkapi dengan palang pintu, dan kualitas rel ditingkatkan, maka railbus bisa dipacu lebih cepat sehingga waktu tempuh bisa dipersingkat.

Saat ini railbus belum dapat memenuhi kebutuhan komuter Wonogiri-Solo karena jadwal yang kurang sesuai dan waktu tempuh yang cukup lama. Railbus masih lebih dominan ditujukan untuk kepentingan wisata. Apabila kebutuhan komuter dapat ter-cover, maka akan semakin banyak masyarakat yang beralih ke angkutan umum masal dan mengurangi beban kepadatan di jalan raya Solo-Wonogiri. Pengurangan waktu tempuh dan penyesuaian jadwal kiranya perlu dilakukan bila railbus dan jalur rel ini diharapkan dapat memberi manfaat yang lebih optimal.


Diolah dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi, silakan dikoreksi bila terdapat kesalahan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)