Pages

Kamis, 10 Desember 2015

Kereta Komuter di Indonesia

Kemacetan lalu lintas, adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia saat ini. Penambahan ruas jalan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan membuat kemacetan semakin lama semakin bertambah parah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kemacetan tersebut adalah dengan menggalakkan penggunaan transportasi massal baik yang berbasis jalan raya (bus) maupun yang berbasis rel (kereta api). Dengan berpindahnya pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum, maka diharapkan jumlah kendaraan yang turun ke jalan dapat berkurang.  
Kemacetan di dalam kota tidak hanya disebabkan oleh banyaknya kendaraan penduduk kota yang lalu lalang di berbagai ruas jalan di dalam kota. Akan tetapi penduduk di sekitar kota yang masuk ke dalam kota dengan kendaraan pribadinya juga turut andil dalam menambah kemacetan kota. Untuk itu, diperlukan sarana transportasi massal yang menghubungkan pusat kota dengan daerah-daerah suburban di sekitarnya.
Kereta komuter, adalah jenis sarana tranportasi massal yang paling tepat digunakan. Selain berdaya angkut lebih besar daripada bus, kereta komuter juga terbebas dari macet, sehingga dapat lebih diandalkan ketepatan waktunya. Dengan penggunaan kereta komuter, maka jumlah kendaraan dari luar kota yang masuk ke dalam kota dapat dikurangi sehingga mengurangi tingkat kemacetan di dalam kota.
Layanan kereta komuter saat ini telah tersedia di sejumlah kota besar di Indonesia. Di Jawa, kereta komuter sudah ada di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Sementara di Sumatera, kereta komuter telah tersedia di tiga kota, yakni Medan, Padang, dan Palembang. Berikut ini uraian singkat tentang kereta komuter di kota-kota tersebut.

1.       Jakarta
Jaringan kereta komuter di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dinamakan Commuter Line. Commuter Line merupakan layanan kereta komuter yang terbesar dan termodern di Indonesia. Jumlah penumpang Commuter Line secara rata-rata kini telah mencapai 900 ribu orang per hari. Saat ini Commuter Line masih merupakan satu-satunya jaringan kereta komuter di Indonesia yang menggunakan armada Kereta Rel Listrik (KRL).

KRL Commuter Line Jabodetabek
Sumber gambar: flickr.com

Commuter Line Jabodetabek memiliki beberapa line, yaitu
a.       Jakarta Kota-Bogor
b.      Jakarta Kota-Bekasi (dalam proses perpanjangan sampai Cikarang)
c.       Jakarta Kota-Tanjung Priok
d.      Jatinegara-Bogor
e.      Tanah Abang-Serpong-Parung Panjang-Maja (akan diperpanjang sampai Rangkasbitung)
f.        Duri-Tangerang
g.       Citayam-Nambo

Operaional KRL Commuter Line dikelola secara khusus oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ). Untuk naik KRL Commuter Line, penumpang harus menggunakan kartu untuk tap in dan tap out di stasiun. Kartu yang digunakan adalah kartu multi trip atau single trip yang disediakan oleh PT KCJ maupun kartu e-money yang dibuat oleh penyedia lainnya. Adapun besarnya tarif yang dibebankan kepada penumpang sesuai dengan jarak yang ditempuh oleh penumpang yang bersangkutan.

2.       Bandung
Layanan kereta komuter di wilayah metropolitan Bandung dilayani dengan rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD) Ekonomi Bandung Raya. Satu rangkaian kereta terdiri dari beberapa kereta yang ditarik dengan lokomotif. Rute perjalanan kereta hanya ada satu line yakni Padalarang-Cicalengka sejauh lebih kurang 42 km. Stasiun Padalarang terletak di Kabupaten Bandung Barat, sementara Stasiun Cicalengka  berada di sebelah timur Kota Bandung. Kereta ini berhenti di hampir semua stasiun yang dilewatinya, termasuk di Stasiun Besar Bandung dan Kiaracondong. Adapun jalur yang dilalui ada yang sudah double track dan ada yang masih single track.

KRD Ekonomi Bandung Raya
Sumber gambar: flickr.com

Kereta komuter di Bandung Raya ini merupakan layanan kereta komuter terpadat kedua setelah Commuter Line Jabodetabek. Sejak 1 April 2015, terdapat 40 trip perjalanan kereta yang beroperasi setiap harinya sejak sebelum subuh hingga larut malam. Ke depannya, KRD Ekonomi Bandung Raya direncanakan untuk diganti armadanya dengan KRL.

3.       Solo & Yogyakarta
Layanan kereta komuter di wilayah Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya dilayani dengan beberapa rangkaian kereta api. Untuk rute  Solo Balapan – Yogyakarta – Kutoarjo sejauh sekitar 130 km yang telah seluruhnya double track dilayani dengan rangkaian Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks). Selain itu, jalur ini juga dilayani dengan KA Joglokerto rute Solo Balapan – Purwokerto, Madiun Jaya rute  Madiun – Yogyakarta, serta KA Sidomukti rute Solo Balapan – Yogyakarta. Setiap harinya, rute Solo Balapan – Yogyakarta sejauh 59 km dilayani dengan 13-14 kali perjalanan pergi pulang atau 26-28 trip perjalanan. Sementara untuk rute Kutoarjo-Yogyakarta terdapat 4 kali perjalanan pergi pulang. Kereta-kereta tersebut tidak berhenti di seluruh stasiun yang dilewati, melainkan hanya di beberapa stasiun saja. Khusus untuk KA Prameks dari Solo Balapan hingga Kutoarjo, kereta hanya berhenti di Stasiun Purwosari, Klaten, Maguwo, Lempuyangan, Yogyakarta, Wates, dan Jenar.

KRDE Prameks
Sumber gambar: Dhannie Setiawan

KA Prameks dan Madiun Jaya menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) yang tidak ditarik dengan lokomotif. Sementara dua kereta lainnya ditarik dengan lokomotif, yakni KA Joglokerto yang menggunakan rangkaian idle KA Jaka Tingkir, serta KA Sidomukti yang menggunakan rangkaian idle KA Senja Utama Solo. Rute Solo Balapan – Yogyakarta akan menjadi rute pertama di luar Jabodetabek yang dilayani dengan KRL. KRL direncanakan mulai beroperasi di jalur ini pada tahun 2017 mendatang. Saat ini Kementerian Perhubungan sudah melakukan lelang pengadaan tiang beton Listrik Aliran Atas (LAA) untuk elektrifikasi jalur kereta antara Solo dan Yogyakarta.

Railbus Batara Kresna
Sumber gambar: solopos.com

Selain rute di atas, juga terdapat KA komuter rute Purwosari-Wonogiri sejauh 37 km. Kereta yang digunakan adalah Railbus Batara Kresna yang terdiri dari 3 kereta tanpa lokomotif. Railbus berhenti di semua stasiun yang dilewati, yakni Stasiun Solo Kota, Sukoharjo, Pasar Nguter, dan Wonogiri. Jalur antara Stasiun Purwosari hingga Solo Kota cukup unik, karena rel berada tepat di sisi selatan Jalan Brigjen Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol Kota Solo. Railbus beroperasi dua kali sehari pergi pulang pada pagi dan siang hari.

4.       Surabaya
Kereta api komuter di wilayah metropolitan Surabaya menggunakan jenis KRD tanpa lokomotif. Jaringan kereta komuter di Surabaya dan sekitarnya sebenarnya ada 5 line, tetapi hanya 3 line yang beroperasi, selain itu frekuensi perjalanannya juga masih terbatas. Kelima line tersebut adalah
a.       Surabaya Kota-Sidoarjo-Porong (KA Susi - 3 kali sehari PP)
b.      Surabaya Pasar Turi-Lamongan (KA Sulam - 2 kali sehari PP)
c.       Mojokerto-Sidoarjo via Tulangan (KA Jenggala - 6 kali sehari PP)
d.      Surabaya Kota-Mojokerto (KA Arek Surokerto - sudah tidak beroperasi)
e.      Surabaya Pasar Turi-Gresik (rencana)

KRD Susi
Sumber gambar: flickr.com

KA Jenggala
Sumber gambar: flickr.com

5.       Semarang
Kereta komuter masih merupakan hal yang baru di Semarang. Kereta komuter di Semarang dan sekitarnya baru diluncurkan pada bulan September 2014 dengan menggunakan KRD tanpa lokomotif. Kereta yang diberi nama Kedungsepur tersebut awalnya melayani rute Weleri-Semarang Poncol-Gubug. Namun, karena tingkat okupansi yang rendah, sejak 1 Februari 2015 rute KA Kedungsepur diubah menjadi Semarang Poncol-Gubug-Ngrombo yang potensi penumpangnya dinilai lebih besar. Saat ini KA Kedungsepur beroperasi dua kali sehari pergi pulang pada pagi dan sore hari.

KRD Kedungsepur
Sumber gambar: flickr.com

6.       Medan
Kereta komuter di Medan dan sekitarnya mulai beroperasi pada tahun 2010. Kereta yang diberi nama Sri Lelawangsa ini menggunakan KRDE buatan PT Inka Madiun. KA Sri Lelawangsa melayani penumpang pada dua rute, yakni rute Medan-Binjai (12 kali sehari PP) dan rute Medan-Tebing Tinggi (1 kali sehari PP). Selain kereta komuter, di Medan juga terdapat rute kereta bandara atau Airport Railink Service (ARS) pertama di Indonesia. ARS yang mulai beroperasi sejak bulan Juli 2013 ini melayani rute Stasiun Medan - Bandara Kualanamu di Deli Serdang dengan jumlah perjalanan sebanyak 20-21 kali sehari pergi pulang, atau 40-42 trip setiap hari.

KRDE Sri Lelawangsa
Sumber gambar: flickr.com

7.       Padang
Perjalanan komuter di Padang dan sekitarnya dilayani oleh Kereta Api Sibinuang dengan rute Pariaman-Padang. KA Sibinuang menggunakan rangkaian kereta ekonomi yang ditarik lokomotif dan beroperasi sebanyak 4 kali sehari pergi pulang. KA Sibinuang berhenti di sejumlah shelter dan stasiun di sepanjang rute yang berjarak sekitar 60 km tersebut.

KA Sibinuang
Sumber gambar: flickr.com

8.       Palembang
Kereta komuter di Palembang dan sekitarnya dilayani dengan Railbus Kertalaya. Railbus Kertalaya melayani penumpang dari Stasiun Kertapati di Palembang hingga Stasiun Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir yang berjarak sekitar 32 km.  Railbus Kertalaya saat ini hanya beroperasi satu kali sehari pergi pulang dan menjadi alternatif moda tranportasi bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di Indralaya yang tinggal di kota Palembang.

Railbus Kertalaya
Sumber gambar: flickr.com

Itulah kota-kota di Indonesia yang telah memiliki layanan kereta komuter. Semoga kualitas dan kuantitas kereta komuter di kota-kota tersebut dapat terus ditingkatkan. Selain itu, seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan dan pembangunan rel kereta api di berbagai wilayah di Indonesia, semoga layanan kereta komuter juga menyusul tersedia di kota-kota lainnya. Dengan demikian angkutan umum massal, khususnya kereta api dapat menjadi backbone dan andalan transportasi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)