Kemacetan
lalu lintas, adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh kota-kota besar
di Indonesia saat ini. Penambahan ruas jalan yang tidak sebanding dengan
pertumbuhan jumlah kendaraan membuat kemacetan semakin lama semakin bertambah
parah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kemacetan tersebut
adalah dengan menggalakkan penggunaan transportasi massal baik yang berbasis
jalan raya (bus) maupun yang berbasis rel (kereta api). Dengan berpindahnya
pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum, maka diharapkan jumlah kendaraan yang
turun ke jalan dapat berkurang.
Kemacetan
di dalam kota tidak hanya disebabkan oleh banyaknya kendaraan penduduk kota
yang lalu lalang di berbagai ruas jalan di dalam kota. Akan tetapi penduduk di
sekitar kota yang masuk ke dalam kota dengan kendaraan pribadinya juga turut
andil dalam menambah kemacetan kota. Untuk itu, diperlukan sarana transportasi
massal yang menghubungkan pusat kota dengan daerah-daerah suburban di
sekitarnya.
Kereta
komuter, adalah jenis sarana tranportasi massal yang paling tepat digunakan. Selain
berdaya angkut lebih besar daripada bus, kereta komuter juga terbebas dari
macet, sehingga dapat lebih diandalkan ketepatan waktunya. Dengan penggunaan
kereta komuter, maka jumlah kendaraan dari luar kota yang masuk ke dalam kota
dapat dikurangi sehingga mengurangi tingkat kemacetan di dalam kota.
Layanan
kereta komuter saat ini telah tersedia di sejumlah kota besar di Indonesia. Di
Jawa, kereta komuter sudah ada di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Solo, dan
Yogyakarta. Sementara di Sumatera, kereta komuter telah tersedia di tiga kota,
yakni Medan, Padang, dan Palembang. Berikut ini uraian singkat tentang kereta
komuter di kota-kota tersebut.
1.
Jakarta
Jaringan kereta komuter di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dinamakan Commuter
Line. Commuter Line merupakan
layanan kereta komuter yang terbesar dan termodern di Indonesia. Jumlah penumpang
Commuter Line secara rata-rata kini
telah mencapai 900 ribu orang per hari. Saat ini Commuter Line masih merupakan satu-satunya jaringan kereta komuter
di Indonesia yang menggunakan armada Kereta Rel Listrik (KRL).
KRL Commuter Line Jabodetabek
Sumber gambar: flickr.com
Commuter
Line Jabodetabek memiliki beberapa line, yaitu
a.
Jakarta Kota-Bogor
b.
Jakarta Kota-Bekasi (dalam proses perpanjangan
sampai Cikarang)
c.
Jakarta Kota-Tanjung Priok
d.
Jatinegara-Bogor
e.
Tanah Abang-Serpong-Parung Panjang-Maja (akan
diperpanjang sampai Rangkasbitung)
f.
Duri-Tangerang
g.
Citayam-Nambo
Operaional KRL Commuter Line dikelola secara khusus oleh anak perusahaan PT Kereta
Api Indonesia (PT KAI), yakni PT KAI Commuter
Jabodetabek (PT KCJ). Untuk naik KRL Commuter
Line, penumpang harus menggunakan kartu untuk tap in dan tap out di
stasiun. Kartu yang digunakan adalah kartu multi
trip atau single trip yang disediakan
oleh PT KCJ maupun kartu e-money yang
dibuat oleh penyedia lainnya. Adapun besarnya tarif yang dibebankan kepada
penumpang sesuai dengan jarak yang ditempuh oleh penumpang yang bersangkutan.
2.
Bandung
Layanan
kereta komuter di wilayah metropolitan Bandung dilayani dengan rangkaian Kereta
Rel Diesel (KRD) Ekonomi Bandung Raya. Satu rangkaian kereta terdiri dari beberapa kereta yang ditarik dengan lokomotif. Rute perjalanan kereta hanya ada satu line yakni Padalarang-Cicalengka sejauh
lebih kurang 42 km. Stasiun Padalarang terletak di Kabupaten Bandung Barat,
sementara Stasiun Cicalengka berada di
sebelah timur Kota Bandung. Kereta ini berhenti di hampir semua stasiun yang dilewatinya,
termasuk di Stasiun Besar Bandung dan Kiaracondong. Adapun jalur yang dilalui
ada yang sudah double track dan ada
yang masih single track.
KRD Ekonomi Bandung Raya
Sumber gambar: flickr.com
Kereta
komuter di Bandung Raya ini merupakan layanan kereta komuter terpadat kedua
setelah Commuter Line Jabodetabek. Sejak
1 April 2015, terdapat 40 trip perjalanan kereta yang beroperasi setiap harinya
sejak sebelum subuh hingga larut malam. Ke depannya, KRD Ekonomi Bandung Raya
direncanakan untuk diganti armadanya dengan KRL.
3.
Solo & Yogyakarta
Layanan
kereta komuter di wilayah Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya dilayani dengan beberapa
rangkaian kereta api. Untuk rute Solo
Balapan – Yogyakarta – Kutoarjo sejauh sekitar 130 km yang telah seluruhnya double track dilayani dengan rangkaian Kereta
Api Prambanan Ekspres (Prameks). Selain itu, jalur ini juga dilayani dengan KA
Joglokerto rute Solo Balapan – Purwokerto, Madiun Jaya rute Madiun – Yogyakarta, serta KA Sidomukti rute
Solo Balapan – Yogyakarta. Setiap harinya, rute Solo Balapan – Yogyakarta sejauh
59 km dilayani dengan 13-14 kali perjalanan pergi pulang atau 26-28 trip
perjalanan. Sementara untuk rute Kutoarjo-Yogyakarta terdapat 4 kali perjalanan
pergi pulang. Kereta-kereta tersebut tidak berhenti di seluruh stasiun yang
dilewati, melainkan hanya di beberapa stasiun saja. Khusus untuk KA Prameks dari
Solo Balapan hingga Kutoarjo, kereta hanya berhenti di Stasiun Purwosari,
Klaten, Maguwo, Lempuyangan, Yogyakarta, Wates, dan Jenar.
KRDE Prameks
Sumber gambar: Dhannie Setiawan
KA
Prameks dan Madiun Jaya menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE)
yang tidak ditarik dengan lokomotif. Sementara dua kereta lainnya ditarik
dengan lokomotif, yakni KA Joglokerto yang menggunakan rangkaian idle KA Jaka Tingkir, serta KA Sidomukti
yang menggunakan rangkaian idle KA
Senja Utama Solo. Rute Solo Balapan – Yogyakarta akan menjadi rute pertama di
luar Jabodetabek yang dilayani dengan KRL. KRL direncanakan mulai beroperasi di
jalur ini pada tahun 2017 mendatang. Saat ini Kementerian Perhubungan sudah melakukan
lelang pengadaan tiang beton Listrik Aliran Atas (LAA) untuk elektrifikasi jalur
kereta antara Solo dan Yogyakarta.
Railbus Batara Kresna
Sumber gambar: solopos.com
Selain
rute di atas, juga terdapat KA komuter rute Purwosari-Wonogiri sejauh 37 km.
Kereta yang digunakan adalah Railbus Batara Kresna yang terdiri dari 3 kereta
tanpa lokomotif. Railbus berhenti di semua stasiun yang dilewati, yakni Stasiun Solo Kota, Sukoharjo, Pasar Nguter, dan Wonogiri. Jalur antara Stasiun
Purwosari hingga Solo Kota cukup unik, karena rel berada tepat di sisi selatan
Jalan Brigjen Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol Kota Solo. Railbus
beroperasi dua kali sehari pergi pulang pada pagi dan siang hari.
4.
Surabaya
Kereta
api komuter di wilayah metropolitan Surabaya menggunakan jenis KRD tanpa
lokomotif. Jaringan kereta komuter di Surabaya dan sekitarnya sebenarnya ada 5 line, tetapi hanya 3 line yang
beroperasi, selain itu frekuensi perjalanannya juga masih terbatas. Kelima line tersebut adalah
a.
Surabaya Kota-Sidoarjo-Porong (KA Susi - 3 kali
sehari PP)
b.
Surabaya Pasar Turi-Lamongan (KA Sulam - 2 kali
sehari PP)
c.
Mojokerto-Sidoarjo via Tulangan (KA Jenggala - 6
kali sehari PP)
d.
Surabaya Kota-Mojokerto (KA Arek Surokerto - sudah
tidak beroperasi)
e.
Surabaya Pasar Turi-Gresik (rencana)
5.
Semarang
Kereta
komuter masih merupakan hal yang baru di Semarang. Kereta komuter di Semarang dan
sekitarnya baru diluncurkan pada bulan September 2014 dengan menggunakan KRD
tanpa lokomotif. Kereta yang diberi nama Kedungsepur tersebut awalnya melayani
rute Weleri-Semarang Poncol-Gubug. Namun, karena tingkat okupansi yang rendah, sejak
1 Februari 2015 rute KA Kedungsepur diubah menjadi Semarang Poncol-Gubug-Ngrombo
yang potensi penumpangnya dinilai lebih besar. Saat ini KA Kedungsepur
beroperasi dua kali sehari pergi pulang pada pagi dan sore hari.
KRD Kedungsepur
Sumber gambar: flickr.com
6.
Medan
Kereta
komuter di Medan dan sekitarnya mulai beroperasi pada tahun 2010. Kereta yang
diberi nama Sri Lelawangsa ini menggunakan KRDE buatan PT Inka Madiun. KA Sri
Lelawangsa melayani penumpang pada dua rute, yakni rute Medan-Binjai (12 kali
sehari PP) dan rute Medan-Tebing Tinggi (1 kali sehari PP). Selain kereta
komuter, di Medan juga terdapat rute kereta bandara atau Airport Railink Service (ARS) pertama di Indonesia. ARS yang mulai
beroperasi sejak bulan Juli 2013 ini melayani rute Stasiun Medan - Bandara
Kualanamu di Deli Serdang dengan jumlah perjalanan sebanyak 20-21 kali sehari
pergi pulang, atau 40-42 trip setiap hari.
KRDE Sri Lelawangsa
Sumber gambar: flickr.com
7.
Padang
Perjalanan komuter di Padang dan
sekitarnya dilayani oleh Kereta Api Sibinuang dengan rute Pariaman-Padang. KA
Sibinuang menggunakan rangkaian kereta ekonomi yang ditarik lokomotif dan
beroperasi sebanyak 4 kali sehari pergi pulang. KA Sibinuang berhenti di
sejumlah shelter dan stasiun di sepanjang rute yang berjarak sekitar 60 km
tersebut.
KA Sibinuang
Sumber gambar: flickr.com
8.
Palembang
Kereta
komuter di Palembang dan sekitarnya dilayani dengan Railbus Kertalaya. Railbus
Kertalaya melayani penumpang dari Stasiun Kertapati di Palembang hingga Stasiun
Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir yang berjarak sekitar 32 km. Railbus Kertalaya saat ini hanya beroperasi
satu kali sehari pergi pulang dan menjadi alternatif moda tranportasi bagi
mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di Indralaya yang tinggal di kota
Palembang.
Itulah
kota-kota di Indonesia yang telah memiliki layanan kereta komuter. Semoga kualitas
dan kuantitas kereta komuter di kota-kota tersebut dapat terus ditingkatkan. Selain
itu, seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan dan pembangunan rel kereta api
di berbagai wilayah di Indonesia, semoga layanan kereta komuter juga menyusul
tersedia di kota-kota lainnya. Dengan demikian angkutan umum massal, khususnya
kereta api dapat menjadi backbone dan
andalan transportasi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)