Kantong
plastik adalah sebuah benda yang sangat lekat dengan kehidupan kita
sehari-hari. Mulai dari beli makanan di warteg sampai belanja di mall, kantong
plastik hampir selalu kita gunakan. Ukurannyapun beragam, tergantung dari
seberapa banyak dan seberapa besar barang bawaan kita. Selain murah dan praktis,
kantong plastik juga memiliki sifat kedap air sehingga sangat memudahkan
penggunanya. Bahkan pemberian kantong plastik secara cuma-cuma dari penjual
kepada pembeli seperti sudah menjadi sebuah keharusan.
Seiring
penggunaannya yang semakin masif, semakin banyak pula limbah yang dihasilkan.
Apalagi kantong plastik merupakan barang sekali pakai, sementara kebutuhan
penggunaannya terus ada, alhasil sampah plastik ini menjadi masalah besar bagi
lingkungan. Paling tidak ada empat bahaya yang ditimbulkan oleh kantong plastik
seperti dikutip dari dietkantongplastik.info, yaitu
1.
Memicu perubahan iklim
Sumber
material kantong plastik terbuat dari minyak bumi yang merupakan sumber daya
alam tak terbarukan. Mulai dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya
menghasilkan emisi karbon yang tinggi, sehingga berkontribusi terhadap
terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan bumi semakin memanas.
2.
Mencemari lingkungan
Kantong
plastik merupakan benda sekali pakai, apabila dibuang secara sembarangan
kantong plastik dapat menyumbat selokan dan sungai, termakan oleh hewan, serta
merusak ekosistem sungai dan laut.
3.
Berbahaya bagi manusia
Kantong
plastik yang dibakar dapat menimbulkan pencemaran udara dan gangguan
pernafasan. Selain itu, apabila digunakan sebagai wadah makanan atau minuman,
terutama dalam kondisi panas, kantong plastik berpotensi mengganggu kesehatan
karena berpindahnya racun dari kantong plastik ke dalam makanan atau minuman.
4.
Terurai sangat lama
Kantong
plastik sulit terurai oleh mikroorganisme, butuh waktu ratusan hingga ribuan
tahun untuk benar-benar mengurainya. Sementara produksi dan penggunaannya terus
dilakukan setiap hari. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun tetap
membutuhkan waktu yang lama untuk terurai dan tetap akan mencemari lingkungan.
Kantong Plastik Kresek
Sumber gambar: rekamega.com
Efek buruk
penggunaan kantong plastik ini sebenarnya sudah diketahui sejak lama oleh
masyarakat luas. Namun, masyarakat secara umum seperti tidak berbuat apa-apa,
seperti saya misalnya, ehehe… . Entah karena tak peduli atau memang karena tak
ada pilihan lain yang lebih praktis dan mudah selain menggunakan kantong
plastik. Atau bisa juga karena memang tidak ada pemantik yang menggugah
kesadaran masyarakat. Perlu sebuah gebrakan yang membuat masyarakat
berbondong-bondong mengurangi penggunaan sampah plastik. Di sinilah peran
pemerintah diperlukan.
Alhamdulillah,
sebuah langkah maju kini telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Demi
mengurangi penggunaan sampah plastik yang sudah sangat besar, Pemerintah dalam
hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) membuat kebijakan
kantong plastik berbayar. Dengan dukungan dari Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aprindo), penerapan kantong plastik berbayar mulai diujicobakan di
22 kota di Indonesia bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21
Februari 2016 lalu.
Program
kantong plastik berbayar ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kantong
plastik oleh masyarakat. Dari pengalaman saya sendiri di beberapa minimarket
dan supermarket, harga kantong plastik bervariasi antara 200 sampai 500 rupiah.
Masih cukup murah memang, sehingga bagi
orang yang ingin kepraktisan tentu saja lebih memilih untuk membayar saja. Oleh
karena itu, beberapa pihak mengusulkan agar kantong plastik dihargai minimal 5
ribu rupiah sekalian agar orang-orang berpikir lagi untuk menggunakan kantong
plastik. Tapi ya, boro-boro 5 ribu rupiah, dikasih harga 200 rupiah saja
ternyata ada yang enggan membayar, berani ributnya, bahkan sampai menuding-nuding
pemerintah dzalim segala, seperti dalam sebuah status facebook yang
sempat beredar bulan lalu. Mungkin yang bersangkutan merasa kantong plastik
adalah hak pembeli yang harus diberikan secara gratis.
Memang memulai
sesuatu yang baru itu tidaklah mudah. Pro dan kontra akan selalu ada. Penetapan
harga yang murah itu mungkin baru sebatas langkah awal untuk memantik kesadaran
masyarakat. Dari yang sebelumnya nggak
peduli, nggak ngeh, bisa jadi aware. Oh… iya plastik ini mencemari
lingkungan, jadi mulai sekarang saya harus mulai mengurangi pemakaian kantong plastik.
Momen ini harus dimanfaatkan dengan kampanye dan sosialisasi yang masif agar
masyarakat secara serentak bisa tergerak. Yang masih nggak pedulipun nantinya
bisa ikut-ikutan peduli. Seandainya tiba-tiba ditetapkan harga kantong plastik
langsung mahal, mungkin masyarkat malah shock dan justru muncul banyak
penolakan.
Kantong Belanja Ramah Lingkungan
Sebagai
gantinya, mulai sekarang sebaiknya gunakanlah tas atau kantong dari bahan non plastik
yang dapat digunakan berkali-kali. Atau kalau memang belanja dalam jumlah besar
bisa sekalian menggunakan kardus bekas yang masih layak pakai. Menurut orang-orang
yang pernah tinggal di negara maju, berbelanja dengan membawa kardus atau
kantong sendiri itu sudah biasa, tetapi di negara kita mungkin hanya segelintir
saja yang sudah membiasakannya. Jika belum memiliki kantong semacam itu, kita
dapat membelinya di supermarket atau minimarket terdekat. Dari pengalaman saya,
satu kantong yang entah terbuat dari kain atau apa itu dihargai 5 ribu rupiah, ada yang polosan dan ada yang
bermotif lumayan bagus,
Apabila
masing-masing individu mulai membiasakan diri menggunakan kantong sendiri, maka
lama kelamaan kebiasaan itu tidak lagi menjadi hal yang asing dan aneh. Kita akan
terbiasa melihat orang datang berbelanja sudah dengan menenteng tas atau
kantong sendiri. Orang-orang yang sebelumnya enggan melakukan mungkin akan
mulai mencoba mengikuti. Jadi, apakah Anda siap menyukseskan program ini?
+ comments + 2 comments
Hallo bang yusuf...
Ane ikut ninggalin jejak juga ah
Hallo juga bang Aul, sering-sering main sini ya, hehe..
Posting Komentar
Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)