Pages

Rabu, 09 Maret 2016

Diet Kantong Plastik, Siapkah Kamu?

Kantong plastik adalah sebuah benda yang sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari beli makanan di warteg sampai belanja di mall, kantong plastik hampir selalu kita gunakan. Ukurannyapun beragam, tergantung dari seberapa banyak dan seberapa besar barang bawaan kita. Selain murah dan praktis, kantong plastik juga memiliki sifat kedap air sehingga sangat memudahkan penggunanya. Bahkan pemberian kantong plastik secara cuma-cuma dari penjual kepada pembeli seperti sudah menjadi sebuah keharusan.

Seiring penggunaannya yang semakin masif, semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Apalagi kantong plastik merupakan barang sekali pakai, sementara kebutuhan penggunaannya terus ada, alhasil sampah plastik ini menjadi masalah besar bagi lingkungan. Paling tidak ada empat bahaya yang ditimbulkan oleh kantong plastik seperti dikutip dari dietkantongplastik.info, yaitu

1.      Memicu perubahan iklim
Sumber material kantong plastik terbuat dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam tak terbarukan. Mulai dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi, sehingga berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan bumi semakin memanas.

2.      Mencemari lingkungan
Kantong plastik merupakan benda sekali pakai, apabila dibuang secara sembarangan kantong plastik dapat menyumbat selokan dan sungai, termakan oleh hewan, serta merusak ekosistem sungai dan laut.

3.      Berbahaya bagi manusia
Kantong plastik yang dibakar dapat menimbulkan pencemaran udara dan gangguan pernafasan. Selain itu, apabila digunakan sebagai wadah makanan atau minuman, terutama dalam kondisi panas, kantong plastik berpotensi mengganggu kesehatan karena berpindahnya racun dari kantong plastik ke dalam makanan atau minuman.

4.      Terurai sangat lama
Kantong plastik sulit terurai oleh mikroorganisme, butuh waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk benar-benar mengurainya. Sementara produksi dan penggunaannya terus dilakukan setiap hari. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun tetap membutuhkan waktu yang lama untuk terurai dan tetap akan mencemari lingkungan.


Kantong  Plastik Kresek
Sumber gambar: rekamega.com

Efek buruk penggunaan kantong plastik ini sebenarnya sudah diketahui sejak lama oleh masyarakat luas. Namun, masyarakat secara umum seperti tidak berbuat apa-apa, seperti saya misalnya, ehehe… . Entah karena tak peduli atau memang karena tak ada pilihan lain yang lebih praktis dan mudah selain menggunakan kantong plastik. Atau bisa juga karena memang tidak ada pemantik yang menggugah kesadaran masyarakat. Perlu sebuah gebrakan yang membuat masyarakat berbondong-bondong mengurangi penggunaan sampah plastik. Di sinilah peran pemerintah diperlukan.

Alhamdulillah, sebuah langkah maju kini telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Demi mengurangi penggunaan sampah plastik yang sudah sangat besar, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) membuat kebijakan kantong plastik berbayar. Dengan dukungan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), penerapan kantong plastik berbayar mulai diujicobakan di 22 kota di Indonesia bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari 2016 lalu.

Program kantong plastik berbayar ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kantong plastik oleh masyarakat. Dari pengalaman saya sendiri di beberapa minimarket dan supermarket, harga kantong plastik bervariasi antara 200 sampai 500 rupiah. Masih  cukup murah memang, sehingga bagi orang yang ingin kepraktisan tentu saja lebih memilih untuk membayar saja. Oleh karena itu, beberapa pihak mengusulkan agar kantong plastik dihargai minimal 5 ribu rupiah sekalian agar orang-orang berpikir lagi untuk menggunakan kantong plastik. Tapi ya, boro-boro 5 ribu rupiah, dikasih harga 200 rupiah saja ternyata ada yang enggan membayar, berani ributnya, bahkan sampai menuding-nuding pemerintah dzalim segala, seperti dalam sebuah status facebook yang sempat beredar bulan lalu. Mungkin yang bersangkutan merasa kantong plastik adalah hak pembeli yang harus diberikan secara gratis.

Memang memulai sesuatu yang baru itu tidaklah mudah. Pro dan kontra akan selalu ada. Penetapan harga yang murah itu mungkin baru sebatas langkah awal untuk memantik kesadaran masyarakat.  Dari yang sebelumnya nggak peduli, nggak ngeh, bisa jadi aware. Oh… iya plastik ini mencemari lingkungan, jadi mulai sekarang saya harus mulai mengurangi pemakaian kantong plastik. Momen ini harus dimanfaatkan dengan kampanye dan sosialisasi yang masif agar masyarakat secara serentak bisa tergerak. Yang masih nggak pedulipun nantinya bisa ikut-ikutan peduli. Seandainya tiba-tiba ditetapkan harga kantong plastik langsung mahal, mungkin masyarkat malah shock dan justru muncul banyak penolakan.

Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Sebagai gantinya, mulai sekarang sebaiknya gunakanlah tas atau kantong dari bahan non plastik yang dapat digunakan berkali-kali. Atau kalau memang belanja dalam jumlah besar bisa sekalian menggunakan kardus bekas yang masih layak pakai. Menurut orang-orang yang pernah tinggal di negara maju, berbelanja dengan membawa kardus atau kantong sendiri itu sudah biasa, tetapi di negara kita mungkin hanya segelintir saja yang sudah membiasakannya. Jika belum memiliki kantong semacam itu, kita dapat membelinya di supermarket atau minimarket terdekat. Dari pengalaman saya, satu kantong yang entah terbuat dari kain atau apa itu dihargai 5 ribu rupiah, ada yang polosan dan ada yang bermotif lumayan bagus,

Apabila masing-masing individu mulai membiasakan diri menggunakan kantong sendiri, maka lama kelamaan kebiasaan itu tidak lagi menjadi hal yang asing dan aneh. Kita akan terbiasa melihat orang datang berbelanja sudah dengan menenteng tas atau kantong sendiri. Orang-orang yang sebelumnya enggan melakukan mungkin akan mulai mencoba mengikuti. Jadi, apakah Anda siap menyukseskan program ini? 

2 komentar:

  1. Hallo bang yusuf...
    Ane ikut ninggalin jejak juga ah

    BalasHapus
  2. Hallo juga bang Aul, sering-sering main sini ya, hehe..

    BalasHapus

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)