Terminal
3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta telah resmi beroperasi sejak 9 Agustus
2016 lalu. Nantinya, seluruh penerbangan domestik Garuda Indonesia dan seluruh penerbangan
internasional maskapai yang tergabung dalam Skyteam akan dilayani
melalui terminal ini. Praktis terminal ini akan menjadi pintu gerbang utama
Indonesia. Mengingat posisi pentingnya itu, masyarakat pun menaruh ekpektasi
yang tinggi terhadapnya. Apalagi sejumlah pejabat negara sempat menyebut-nyebutnya
bakal mengalahkan Changi Airport di Singapura.
Sejak
dalam proses pembangunannya hingga saat ini, banyak masyarakat yang tertarik
untuk memantau perkembangan Terminal 3 Ultimate ini melalui foto-foto
yang beredar di media sosial. Berbagai kritik dan saran pun dilayangkan agar
terminal baru ini nantinya benar-benar dapat dibanggakan sebagaimana yang
dicita-citakan. Namun, semakin hari bukannya semakin memanjakan mata, tetapi sebaliknya,
semakin hari justru semakin mengecewakan. Makin lama makin tampak bahwa apa
yang selama ini digembar-gemborkan hanyalah sekedar ilusi. Banyak
“kecelakaan-kecelakaan” desain di sana sini yang dipertontonkan pada khalayak.
View Terminal 3 dari Tower ATC
Sumber: Rina Atriana
Jika
kritik-kritik yang dilontarkan saat pembangunan dapat ditangkis dengan kata
sakti “masih sementara”, maka ketika terminal ini sudah dibuka, kata-kata itu
tentu sudah tak layak diucapkan. Masyarakat, apalagi para pengguna yang secara
langsung merasakan pasca dibukanya terminal ini berhak untuk memberikan
testimoni mereka. Mereka akan menilai, benar tidak sih terminal ini seindah
klaim pengelolanya. Jika memang bagus, pasti masyarakat akan memberi penilaian
bagus, tapi jika sebaliknya, tak salah bila kritikan akan datang dari mereka.
Jangan sampai kita berlindung dibalik karya anak bangsa untuk
menerima-nerimakan kesalahan dan memberikan puji-pujian yang tidak seharusnya
diberikan. Dimana saja, keluhan, kritik, dan saran dari para pengguna, apabila
ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya akan semakin menyempurnakan tingkat
pelayanan yang diberikan. Namun, apabila dianggap sekedar angin lalu saja, maka
keindahan yang dijanjikanpun hanya akan sekedar omong kosong tanpa bukti yang
nyata. Meskipun demikian, harus diakui bahwa terminal memang besar dan luas,
ditambah dengan ceiling-nya yang tinggi membuat kesan megah dan grande.
Dari
sekian banyak kritik dan saran yang dialamatkan pada Terminal 3 Ultimate ini,
berikut saya rangkum beberapa di antaranya.
1.
Drop
off area
Drop off area dengan
atap bergerigi mirip gergaji ini terkesan tidak kekinian dan jauh dari kata
megah. Bahkan drop off area Terminal 2
yang dibuka tahun 1994 lalu tampak lebih elegan dan indah dipandang. Bentuk
atap yang bergerigi ini juga sangat berbeda dari renderingnya. Entah kenapa kemudian
berubah jadi bergerigi. Ditambah lagi dengan tiang-tiang gemuk yang dibuat miring
dan atap rendahnya seolah seperti mau ambruk.
Sumber: vivafly-skyscrapercity
Sumber: Danni Novandri
Drop off area Terminal 2
Sumber: Zulfiqo Ilham Chudori
2.
Pemasangan keramik
Di beberapa lokasi, pemasangan
keramik tampak tidak rapi, dan beberapa sudah terlihat retak.
3.
Pick up zone (area
penjemputan)
Area penjemputan penumpang ini
cukup menarik, keluar dari kemegahan bangunan langsung disuguhi view
kolong tol yang macet khas Jakarta :D Apabila dilihat di renderingnya memang
sejak awal dirancang dengan 3 jalur. Supaya jalur ini tidak macet sekarang penjemputan
diarahkan ke gedung parkir.
Sumber: Danni Novandri
Sumber: Dira-Skyscrapercity
Bandara Sepinggan di Balikpapan saja punya 4 jalur.
Finishing tiang-tiangnya tampak
tidak rapi dan terlihat kabel yang menjuntai.
Sumber: Pranandya
Sumber: Dimpluk-Skyscrapercity
Bandingkan dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2, posisi sama-sama di kolong fly over.
Sumber: klia2.me
Pipanya kelihatan :lol:
Awalnya calon penumpang bus
Damri harus menunggu dibawah terik matahari dengan beratapkan langit, untung
sekarang sudah dibikin tenda. Yah… lumayanlah daripada kepanasan dan kehujanan.
Walaupun masih belum cukup juga. Kabarnya nanti akan dibikinkan shelter
permanen, akan... masih akan, mungkin kemarin-kemarin belum terpikirkan.
Sumber: Wowo Q. W.
4.
Ruang tunggu
Ada beberapa keluhan terkait
ruang tunggunya
Lampu…!!! Ini lampu sorot ala
stadion cukup menyilaukan mata. Saat ini beberapa sudah dibungkus sehingga
mengurangi efek silaunya.
Sumber: the goeh
Bahkan di siang hari pun tetap
nyala walaupun katanya mau go green.
Sumber: Faiz Wafi
Bandara Kualanamu di Medan
lebih baik dalam penerapan go green dengan memanfaatkan sinar matahari di siang
hari.
Di malam hari penerangan kurang
merata, tempat yang jauh dari lampu ini tampak kurang terang. Bahkan sempat terjadi
insiden mati lampu selama satu jam di hari pertama pembukaannya.
Sumber: Bluemooncm78-skyscrapercity
Seandainya saja di sepanjang
celah ceilling di atas itu dipasang lampu yang memanjang dari ujung ke
ujung mungkin akan terkesan lebih wah.
Sumber: Losbp-skyscrapercity
Ketika turun hujan terdengar
berisik karena atapnya terbuat dari spandek. Spandek biasanya digunakan untuk
penutup atap pada gudang atau pabrik. Spandek mirip dengan seng yang panas dan
berisik, sehingga konsumsi energi untuk AC jadi lebih banyak. Oh iya… salah
satu keluhan penumpang adalah AC-nya kurang terasa dingin. Walaupun di beberapa
lokasi sudah cukup.
Untuk memastikan suhu ruangan…
mungkin inilah alasan thermometer ini dipasang walaupun pake plester. :D
FIDS nya silau, tulisannya jadi
tidak tampak.
Go green
dong… cukup ditulis di layar dengan background
hijau udah go green kan.
Sumber: dira-skyscrpercity
5.
Toilet
Tempat sabunnya terkesan kurang
berkelas (bahasa kasarnya murahan) untuk kelas terminal maskapai full
service. Lagipula tidak setiap keran ada tempat sabunnya, mungkin perlu
minta orang di sebelah untuk ngambilin sabunnya :D
Sumber: tingtonglinlong-skyscrapercity
Sumber: dira-skyscrapercity
Bandingkan dengan tempat sabun
di Changi.
Sumber: Citradewa-Skyscrapercity
6.
Baggage
claim
Terkesan dingin dan plan,
beberapa orang menyebutnya mirip gudang. Dan lagi…. lampu sorotnya :( :(
Sumber: Deddy Rahmady
Koper-koper yang keluar
membentur keras, jadi mengkhawatirkan kalau membawa barang yang rawan pecah.
Selain itu nunggu bagasinya terlalu lama, bisa sampai sejam sampai barang yang
ditunggu-tunggu keluar.
Entah ini maksudnya apa. Badan iron
man, kepala ultramen, memiliki 2 sayap dan baling-baling di perutnya,
diitambah hiasan motif batik megamendung di sekitarnya. Mohon maaf buat seniman
yang bikin ya.
Sumber: dira-skyscrapercity
7.
Mushola
Pintu gerbang negara muslim
terbesar di dunia musholanya sangat sederhana sekali.
Sumber: Muhammad Akhyar Adnan
Sumber: APII
Bandingkan dengan mushola di Pasaraya
Grande di Blok M
Sumber: Aquila-style.com
atau mushola di Q-Mall,
Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Sumber: agungaritanto.com
Tempat wudhu di salah satu mushola Terminal 3 Ultimate, kecil dan hanya ada 2 keran.
8.
Pembukaan yang
dipaksakan
Pengoperasian terminal ini
terkesan dipaksakan, karena tampak terminal ini belum siap untuk digunakan.
Selain masih ada kabel-kabel yang belum dirapikan seperti disebut di atas.
Masih ada pekerja-pekerja proyek yang terlihat.
Sumber: Didi
Sumber: Dimpluk
Tulisan-tulisan petunjuk juga
terlihat kecil untuk terminal sebesar ini, sehingga penumpang masih harus
bertanya-tanya ke petugas.
9.
Sampah
Ada sampah menggunung di dekat
bangunan terminal. Semoga sekarang sudah dibersihkan.
Sumber: Alull Gsmhee
10. Banjir…!!!
Ini yang paling heboh dan jadi
topik pembicaraan hangat, bahka sempat jadi trending topic di twitter. Kejadian
pada minggu sore 14 Agustus 2016 atau 5 hari setelah dibuka. Sepertinya saluran
drainasenya belum terencana dengan baik untuk proyek sebesar ini.
Terminal-terminal lama saja belum pernah sampai seperti ini. Tentu saja ini
jadi musibah yang amat memalukan buat APII. Peristiwa ini membuat masyarakat
yang sebelumnya kurang mengikuti jadi tertarik untuk ikut membahas. Peristiwa
ini juga seakan menampar wajah APII yang sebelumnya masih terus mengklaim
terminal ini akan mengalahkan Changi.
Sumber: Andy SiiSerdadoe Mblendezth
Sumber: optidaily.com
Sumber: @dheemaaz
Bonus…
Ada jerryyyyy……
Sumber: Terry Perdanawati
Mungkin ini jadi semacam
penjaga yang menghalau si jerry :lol:
Sumber: NN
pemandangan yang menyejukkan
mata :)
Sumber: Reza
Sumber: kompas.com
Sebenarnya
masih banyak lagi kritik, saran, dan keluhan dari masyarakat yang tidak bisa
saya masukkan di sini. Beberapa di antaranya terkait selera yang cukup
subjektif, tetapi layak untuk dipertimbangkan, karena terminal ini
didedikasikan untuk maskapai full service, bukan LCC. Beberapa di antaranya
terkait lukisan dan mobil antik yang dipajang, desain iklan, dan lain-lain. Sampai
di sini yang bisa saya sajikan. Postingan ini bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan
atau mendeskreditkan APII, tetapi mengharapkan adanya perbaikan terhadap hasil
karya APII ini melalui pengumpulan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki. Kritik
dan sekedar nyinyir itu tentu berbeda bukan? :) Semoga
APII selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta bisa terus memperbaiki Terminal 3
Ultimate ini, baik dari segi fisik maupun pelayanannya.
Smoking area kurang memadai asap tidak terhisap dengan baik di tambah suhu yg sangat pengap, rekomendasi mencontoh konsep di airport bankok thailand
BalasHapusYup, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, tentu kita berharap bandara di negara kita layak disandingkan dengan bandara-bandara lain di negara tetangga, terutama Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok.
BalasHapusSebaik nya di buat pintu Kusus troley agar penumpang tidak terganggu dengan adanya petugas troley yg lalu lalang
BalasHapusSebaik nya di buat pintu Kusus troley agar penumpang tidak terganggu dengan adanya petugas troley yg lalu lalang
BalasHapusParkir gedung nya kurang teratur..pintu tiket nye 4 lajur..masuk ke gedung 2 lajur..trus lgsg 1 lajur putar arah..mao parkir aja buang waktu banyak alias macet..mohon segera di tertibkan lagi..trmksh
BalasHapusKeramik toilet cwek yg pas bawah pintu dikasih buram atau ganti, kliatan itu org dlm toilet
BalasHapusGedung parkir macet harap di benahi dam diatur pihak yg berwenang
BalasHapus