Pages

Rabu, 10 Agustus 2016

Rencana Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dengan kode CGK adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia. Sebagai bandara yang melayani ibu kota negara, bandara yang terletak di wilayah Kota Tangerang ini merupakan pintu gerbang utama Indonesia dan menjadi hub bagi penerbangan domestik. Bandara Soekano-Hatta saat ini memiliki 3 terminal dan 2 runway dengan total area seluas 1.740 hektar.

Seiring dengan terus tumbuhnya jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia, bandara Soekarno-Hatta semakin lama semakin padat, sehingga jumlah penumpang yang dilayaninya jauh melebihi kapasitas yang dimiliki. Untuk mengimbanginya, perlu dilakukan pengembangan bandara agar kapasitasnya bertambah. Maka dibuatlah grand design pengembangan Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) selaku pengelola bandara. Pada bulan Mei 2011 dilakukan pemaparan grand design yang mengacu pada masterplan pengembangan bandara dan disetujui oleh Menteri Perhubungan, Menteri Negara BUMN, serta Wakil Presiden Boediono. Setelah grand design tersebut disetujui, PT AP II membuat basic design hingga akhirnya disetujuilah pengembangan Bandara Soekarno-Hatta dengan total anggaran yang diperlukan mencapai Rp 26,2 Triliun.

Bandara Soekarno-Hatta
Sumber:tabloidbintang.com

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta resmi dimulai dengan dilakukannya ground breaking pembangunan Terminal 3 Ultimate pada bulan November 2012. Terminal tersebut dirancang memiliki kapasitas 25 juta penumpang per tahun dan akan digabungkan dengan Terminal 3 eksisting. Setelah Terminal 3 Ultimate dibuka, akan dilakukan revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 yang akan meningkatkan kapasitasnya masing-masing menjadi 18 juta pax/tahun sehingga total kapasitas bandara menjadi 62 juta pax per tahun dari sebelumnya 22 juta pax per tahun. Selanjutnya, akan dibangun pula  runway ke-3 dan Terminal 4 dengan kapasitas yang direncanakan sebanyak 25 juta pax per tahun, dengan demikian total kapasitas akhir bandara akan menjadi 87 juta pax per tahun.

Rencana Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: skyscrapercity.com

Menurut rencana, Terminal 4 akan dibangun di sebelah utara lokasi bandara saat ini dengan kebutuhan lahan sekitar 840 hektar. Namun, belum bisa dipastikan kapan Terminal 4 ini akan mulai dibangun. Sebab, APII akan terlebih dahulu menyelesaikan revitalisasi Terminal 1 dan 2 sebelum mulai membangun Terminal 4. Adapun revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 dilakukan secara bertahap. Menurut informasi yang beredar, selama masa revitalisasi tersebut pembagian penggunaan terminal adalah sebagai berikut.
  • ·     Tahap 1: T1 renovasi, T2 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional.
  • ·     Tahap 2: T2 renovasi, T1 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional
  •     Akhir: T1 domestik non GA, T2 domestik non GA & internasional non skyteam, T3 domestik GA & internasional skyteam.

Sementara itu, untuk memudahkan perpindahan penumpang antar terminal. APII akan membangun kereta penghubung antar terminal (inter-terminal link) yang berjalan otomatis tanpa masinis atau disebut automated people mover system (APMS). APMS menggunakan jenis kereta automated guided transport (AGT) dengan tipe side guided yang merupakan salah satu jenis Light Rail Transit (LRT). Rencananya akan dioperasikan 3 trainset yang masing-masing terdiri dari 2 cars dengan kapasitas angkut 2.100 penumpang per jam per arah. Adapun untuk saat ini baru tersedia shuttle bus gratis untuk memfasilitasi perpindahan penumpang antar terminal.

Rendering Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: jawapos.com

Selain itu, saat ini sedang dibangun rel dan fasilitas lainnya untuk pengoperasian kereta bandara yang akan menghubungkan Stasiun Manggarai dengan Bandara Soekarno-Hatta. Adapun jalur yang dilalui berbagi dengan jalur KRL loop line dan KRL Lintas Tangerang, mulai dari Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan hingga Stasiun Batu Ceper di Kota Tangerang. Dari stasiun tersebut, dibuat percabangan rel menuju ke bandara. Saat ini layanan kereta bandara (airport railink service) baru ada di Bandara Kualanamu, Medan, sehingga kereta bandara di Jakarta ini akan menjadi yang kedua di Indonesia. Selain kereta bandara ini, masih ada pula rencana kereta ekspres bandara yang akan dibangun di atas Tol Sedyatmo dengan terminus di Stasiun Jakartakota. Namun, hingga saat ini masih belum tampak tanda-tanda proyek terebut akan dimulai.

Jika ketiga proyek kereta bandara tersebut terwujud, maka warga Jakarta dan sekitarnya dapat dengan mudah bepergian menuju dan dari bandara tanpa kuatir lagi terjebak kemacetan.  Saat ini bukan hanya kemacetan di tol bandara saja yang menghantui, bahkan di dalam area bandara pun sering terjadi kemacetan. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada saat ini. Akhir kata, semoga pembangunanya lancar dan hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)