Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dengan kode CGK adalah bandara terbesar
dan tersibuk di Indonesia. Sebagai bandara yang melayani ibu kota negara,
bandara yang terletak di wilayah Kota Tangerang ini merupakan pintu gerbang
utama Indonesia dan menjadi hub bagi penerbangan domestik. Bandara
Soekano-Hatta saat ini memiliki 3 terminal dan 2 runway dengan total
area seluas 1.740 hektar.
Seiring
dengan terus tumbuhnya jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia, bandara
Soekarno-Hatta semakin lama semakin padat, sehingga jumlah penumpang yang
dilayaninya jauh melebihi kapasitas yang dimiliki. Untuk mengimbanginya, perlu
dilakukan pengembangan bandara agar kapasitasnya bertambah. Maka dibuatlah grand
design pengembangan Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura (AP) II
(Persero) selaku pengelola bandara. Pada bulan Mei 2011 dilakukan pemaparan grand
design yang mengacu pada masterplan pengembangan bandara dan
disetujui oleh Menteri Perhubungan, Menteri Negara BUMN, serta Wakil Presiden
Boediono. Setelah grand design tersebut disetujui, PT AP II membuat basic
design hingga akhirnya disetujuilah pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
dengan total anggaran yang diperlukan mencapai Rp 26,2 Triliun.
Bandara Soekarno-Hatta
Sumber:tabloidbintang.com
Pengembangan
Bandara Soekarno-Hatta resmi dimulai dengan dilakukannya ground breaking
pembangunan Terminal 3 Ultimate pada bulan November 2012. Terminal
tersebut dirancang memiliki kapasitas 25 juta penumpang per tahun dan akan digabungkan
dengan Terminal 3 eksisting. Setelah Terminal 3 Ultimate dibuka, akan
dilakukan revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 yang akan meningkatkan kapasitasnya
masing-masing menjadi 18 juta pax/tahun sehingga total kapasitas bandara
menjadi 62 juta pax per tahun dari sebelumnya 22 juta pax per tahun.
Selanjutnya, akan dibangun pula runway
ke-3 dan Terminal 4 dengan kapasitas yang direncanakan sebanyak 25 juta pax per
tahun, dengan demikian total kapasitas akhir bandara akan menjadi 87 juta pax
per tahun.
Rencana Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: skyscrapercity.com
Menurut
rencana, Terminal 4 akan dibangun di sebelah utara lokasi bandara saat ini
dengan kebutuhan lahan sekitar 840 hektar. Namun, belum bisa dipastikan kapan
Terminal 4 ini akan mulai dibangun. Sebab, APII akan terlebih dahulu
menyelesaikan revitalisasi Terminal 1 dan 2 sebelum mulai membangun Terminal 4.
Adapun revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 dilakukan secara bertahap.
Menurut informasi yang beredar, selama masa revitalisasi tersebut pembagian penggunaan
terminal adalah sebagai berikut.
- · Tahap 1: T1 renovasi, T2 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional.
- · Tahap 2: T2 renovasi, T1 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional
- Akhir: T1 domestik non GA, T2 domestik non GA & internasional non skyteam, T3 domestik GA & internasional skyteam.
Sementara
itu, untuk memudahkan perpindahan penumpang antar terminal. APII akan membangun
kereta penghubung antar terminal (inter-terminal link) yang berjalan
otomatis tanpa masinis atau disebut automated people mover system (APMS).
APMS menggunakan jenis kereta automated guided transport (AGT) dengan
tipe side guided yang merupakan salah satu jenis Light Rail Transit
(LRT). Rencananya akan dioperasikan 3 trainset yang masing-masing
terdiri dari 2 cars dengan kapasitas angkut 2.100 penumpang per jam per arah. Adapun
untuk saat ini baru tersedia shuttle bus gratis untuk memfasilitasi
perpindahan penumpang antar terminal.
Rendering Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: jawapos.com
Selain
itu, saat ini sedang dibangun rel dan fasilitas lainnya untuk pengoperasian kereta
bandara yang akan menghubungkan Stasiun Manggarai dengan Bandara
Soekarno-Hatta. Adapun jalur yang dilalui berbagi dengan jalur KRL loop line
dan KRL Lintas Tangerang, mulai dari Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan
hingga Stasiun Batu Ceper di Kota Tangerang. Dari stasiun tersebut, dibuat
percabangan rel menuju ke bandara. Saat
ini layanan kereta bandara (airport railink service) baru ada di Bandara Kualanamu, Medan, sehingga kereta bandara di Jakarta ini akan menjadi yang
kedua di Indonesia. Selain kereta bandara ini, masih ada pula
rencana kereta ekspres bandara yang akan dibangun di atas Tol Sedyatmo dengan
terminus di Stasiun Jakartakota. Namun, hingga saat ini masih belum tampak
tanda-tanda proyek terebut akan dimulai.
Jika ketiga
proyek kereta bandara tersebut terwujud, maka warga Jakarta dan sekitarnya dapat
dengan mudah bepergian menuju dan dari bandara tanpa kuatir lagi terjebak
kemacetan. Saat ini bukan hanya
kemacetan di tol bandara saja yang menghantui, bahkan di dalam area bandara pun
sering terjadi kemacetan. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menjadi
solusi dari permasalahan yang ada saat ini. Akhir kata, semoga pembangunanya lancar
dan hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)