Pages

Sabtu, 27 Agustus 2016

Kumpulan Kritik Terhadap Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta

Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta telah resmi beroperasi sejak 9 Agustus 2016 lalu. Nantinya, seluruh penerbangan domestik Garuda Indonesia dan seluruh penerbangan internasional maskapai yang tergabung dalam Skyteam akan dilayani melalui terminal ini. Praktis terminal ini akan menjadi pintu gerbang utama Indonesia. Mengingat posisi pentingnya itu, masyarakat pun menaruh ekpektasi yang tinggi terhadapnya. Apalagi sejumlah pejabat negara sempat menyebut-nyebutnya bakal mengalahkan Changi Airport di Singapura.

Sejak dalam proses pembangunannya hingga saat ini, banyak masyarakat yang tertarik untuk memantau perkembangan Terminal 3 Ultimate ini melalui foto-foto yang beredar di media sosial. Berbagai kritik dan saran pun dilayangkan agar terminal baru ini nantinya benar-benar dapat dibanggakan sebagaimana yang dicita-citakan. Namun, semakin hari bukannya semakin memanjakan mata, tetapi sebaliknya, semakin hari justru semakin mengecewakan. Makin lama makin tampak bahwa apa yang selama ini digembar-gemborkan hanyalah sekedar ilusi. Banyak “kecelakaan-kecelakaan” desain di sana sini yang dipertontonkan pada khalayak.

View Terminal 3 dari Tower ATC
Sumber: Rina Atriana

Jika kritik-kritik yang dilontarkan saat pembangunan dapat ditangkis dengan kata sakti “masih sementara”, maka ketika terminal ini sudah dibuka, kata-kata itu tentu sudah tak layak diucapkan. Masyarakat, apalagi para pengguna yang secara langsung merasakan pasca dibukanya terminal ini berhak untuk memberikan testimoni mereka. Mereka akan menilai, benar tidak sih terminal ini seindah klaim pengelolanya. Jika memang bagus, pasti masyarakat akan memberi penilaian bagus, tapi jika sebaliknya, tak salah bila kritikan akan datang dari mereka. Jangan sampai kita berlindung dibalik karya anak bangsa untuk menerima-nerimakan kesalahan dan memberikan puji-pujian yang tidak seharusnya diberikan. Dimana saja, keluhan, kritik, dan saran dari para pengguna, apabila ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya akan semakin menyempurnakan tingkat pelayanan yang diberikan. Namun, apabila dianggap sekedar angin lalu saja, maka keindahan yang dijanjikanpun hanya akan sekedar omong kosong tanpa bukti yang nyata. Meskipun demikian, harus diakui bahwa terminal memang besar dan luas, ditambah dengan ceiling-nya yang tinggi membuat kesan megah dan grande.

Dari sekian banyak kritik dan saran yang dialamatkan pada Terminal 3 Ultimate ini, berikut saya rangkum beberapa di antaranya.

1.       Drop off area
Drop off area dengan atap bergerigi mirip gergaji ini terkesan tidak kekinian dan jauh dari kata megah.  Bahkan drop off area Terminal 2 yang dibuka tahun 1994 lalu tampak lebih elegan dan indah dipandang. Bentuk atap yang bergerigi ini juga sangat berbeda dari renderingnya. Entah kenapa kemudian berubah jadi bergerigi. Ditambah lagi dengan tiang-tiang gemuk yang dibuat miring dan atap rendahnya seolah seperti mau ambruk.


Sumber: vivafly-skyscrapercity

Sumber: Danni Novandri

Drop off area Terminal 2
Sumber: Zulfiqo Ilham Chudori

2.      Pemasangan keramik
Di beberapa lokasi, pemasangan keramik tampak tidak rapi, dan beberapa sudah terlihat retak.


3.      Pick up zone (area penjemputan)
Area penjemputan penumpang ini cukup menarik, keluar dari kemegahan bangunan langsung disuguhi view kolong tol yang macet khas Jakarta :D Apabila dilihat di renderingnya memang sejak awal dirancang dengan 3 jalur. Supaya jalur ini tidak macet sekarang penjemputan diarahkan ke gedung parkir.

Sumber: Danni Novandri

Sumber: Dira-Skyscrapercity

Bandara Sepinggan di Balikpapan saja punya 4 jalur.


Finishing tiang-tiangnya tampak tidak rapi dan terlihat kabel yang menjuntai.

Sumber: Pranandya

Sumber: Dimpluk-Skyscrapercity


Bandingkan dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2, posisi sama-sama di kolong fly over.

Sumber: klia2.me

Pipanya kelihatan :lol:



Awalnya calon penumpang bus Damri harus menunggu dibawah terik matahari dengan beratapkan langit, untung sekarang sudah dibikin tenda. Yah… lumayanlah daripada kepanasan dan kehujanan. Walaupun masih belum cukup juga. Kabarnya nanti akan dibikinkan shelter permanen, akan... masih akan, mungkin kemarin-kemarin belum terpikirkan.

Sumber: Wowo Q. W. 

4.      Ruang tunggu
Ada beberapa keluhan terkait ruang tunggunya
Lampu…!!! Ini lampu sorot ala stadion cukup menyilaukan mata. Saat ini beberapa sudah dibungkus sehingga mengurangi efek silaunya.

Sumber: the goeh

Bahkan di siang hari pun tetap nyala walaupun katanya mau go green.

Sumber: Faiz Wafi

Bandara Kualanamu di Medan lebih baik dalam penerapan go green dengan memanfaatkan sinar matahari di siang hari.


Di malam hari penerangan kurang merata, tempat yang jauh dari lampu ini tampak kurang terang. Bahkan sempat terjadi insiden mati lampu selama satu jam di hari pertama pembukaannya.

Sumber: Bluemooncm78-skyscrapercity

Seandainya saja di sepanjang celah ceilling di atas itu dipasang lampu yang memanjang dari ujung ke ujung mungkin akan terkesan lebih wah.

Sumber: Losbp-skyscrapercity

Ketika turun hujan terdengar berisik karena atapnya terbuat dari spandek. Spandek biasanya digunakan untuk penutup atap pada gudang atau pabrik. Spandek mirip dengan seng yang panas dan berisik, sehingga konsumsi energi untuk AC jadi lebih banyak. Oh iya… salah satu keluhan penumpang adalah AC-nya kurang terasa dingin. Walaupun di beberapa lokasi sudah cukup.

Untuk memastikan suhu ruangan… mungkin inilah alasan thermometer ini dipasang walaupun pake plester. :D



FIDS nya silau, tulisannya jadi tidak tampak.



Go green dong…  cukup ditulis di layar dengan background hijau udah go green kan.

Sumber: dira-skyscrpercity

5.      Toilet
Tempat sabunnya terkesan kurang berkelas (bahasa kasarnya murahan) untuk kelas terminal maskapai full service. Lagipula tidak setiap keran ada tempat sabunnya, mungkin perlu minta orang di sebelah untuk ngambilin sabunnya :D

Sumber: tingtonglinlong-skyscrapercity

Sumber: dira-skyscrapercity

Bandingkan dengan tempat sabun di Changi.

Sumber: Citradewa-Skyscrapercity

6.       Baggage claim
Terkesan dingin dan plan, beberapa orang menyebutnya mirip gudang. Dan lagi…. lampu sorotnya :( :(

Sumber: Deddy Rahmady

Koper-koper yang keluar membentur keras, jadi mengkhawatirkan kalau membawa barang yang rawan pecah. Selain itu nunggu bagasinya terlalu lama, bisa sampai sejam sampai barang yang ditunggu-tunggu keluar.


Entah ini maksudnya apa. Badan iron man, kepala ultramen, memiliki 2 sayap dan baling-baling di perutnya, diitambah hiasan motif batik megamendung di sekitarnya. Mohon maaf buat seniman yang bikin ya.

Sumber: dira-skyscrapercity

7.      Mushola
Pintu gerbang negara muslim terbesar di dunia musholanya sangat sederhana sekali.


Sumber: Muhammad Akhyar Adnan


Sumber: APII

Bandingkan dengan mushola di Pasaraya Grande di Blok M

Sumber: Aquila-style.com

atau mushola di Q-Mall, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Sumber: agungaritanto.com

Tempat wudhu di salah satu mushola Terminal 3 Ultimate, kecil dan hanya ada 2 keran.



8.      Pembukaan yang dipaksakan
Pengoperasian terminal ini terkesan dipaksakan, karena tampak terminal ini belum siap untuk digunakan. Selain masih ada kabel-kabel yang belum dirapikan seperti disebut di atas. Masih ada pekerja-pekerja proyek yang terlihat.

Sumber: Didi

Sumber: Dimpluk

Tulisan-tulisan petunjuk juga terlihat kecil untuk terminal sebesar ini, sehingga penumpang masih harus bertanya-tanya ke petugas.

9.      Sampah
Ada sampah menggunung di dekat bangunan terminal. Semoga sekarang sudah dibersihkan.


Sumber: Alull Gsmhee

10.  Banjir…!!!
Ini yang paling heboh dan jadi topik pembicaraan hangat, bahka sempat jadi trending topic di twitter. Kejadian pada minggu sore 14 Agustus 2016 atau 5 hari setelah dibuka. Sepertinya saluran drainasenya belum terencana dengan baik untuk proyek sebesar ini. Terminal-terminal lama saja belum pernah sampai seperti ini. Tentu saja ini jadi musibah yang amat memalukan buat APII. Peristiwa ini membuat masyarakat yang sebelumnya kurang mengikuti jadi tertarik untuk ikut membahas. Peristiwa ini juga seakan menampar wajah APII yang sebelumnya masih terus mengklaim terminal ini akan mengalahkan Changi.

Sumber: Andy SiiSerdadoe Mblendezth

Sumber: optidaily.com

Sumber: @dheemaaz

Bonus…
Ada jerryyyyy……

Sumber: Terry Perdanawati

Mungkin ini jadi semacam penjaga yang menghalau si jerry :lol:

Sumber: NN

pemandangan yang menyejukkan mata :)

Sumber: Reza

Sumber: kompas.com


Sebenarnya masih banyak lagi kritik, saran, dan keluhan dari masyarakat yang tidak bisa saya masukkan di sini. Beberapa di antaranya terkait selera yang cukup subjektif, tetapi layak untuk dipertimbangkan, karena terminal ini didedikasikan untuk maskapai full service, bukan LCC. Beberapa di antaranya terkait lukisan dan mobil antik yang dipajang, desain iklan, dan lain-lain. Sampai di sini yang bisa saya sajikan. Postingan ini bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan atau mendeskreditkan APII, tetapi mengharapkan adanya perbaikan terhadap hasil karya APII ini melalui pengumpulan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki. Kritik dan sekedar nyinyir itu tentu berbeda bukan? :) Semoga APII selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta bisa terus memperbaiki Terminal 3 Ultimate ini, baik dari segi fisik maupun pelayanannya. 

Minggu, 21 Agustus 2016

Sekelumit Kisah Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta… sebagai ibukota negara dan pusat perekonomian Indonesia membutuhkan bandara yang representatif dan memadai untuk melayani penumpang yang jumlahnya mencapai puluhan juta orang setiap tahunnya. Penerbangan dari dan ke Jakarta saat ini dilayani oleh dua bandara, yakni  Bandara Soekarno-Hatta di Kota Tangerang dan Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta Timur. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga merupakan pintu gerbang utama Indonesia dan menjadi hub bagi penerbangan domestik. Sementara Bandara Halim Perdana Kusuma sebenarnya berstatus sebagai bandara militer, tetapi untuk sementara waktu digunakan pula untuk melayani penerbangan komersial demi mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mengalami over capacity.

Seiring dengan terus tumbuhnya jumlah penumpang, perlu dilakukan pengembangan bandara untuk dapat mengimbanginya. Pada bulan November 2012, PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta mulai membangun Terminal 3 Ultimate (fase akhir dari Terminal 3) dengan kapasitas 25 juta penumpang per tahun, Nantinya terminal ini akan digabungkan dengan Terminal 3 eksisting yang ada di sebelahnya. Beberapa pejabat negara mulai dari menteri hingga Dirut APII sebelumnya sempat menggadang-gadang terminal ini akan mengalahkan Changi Airport di Singapura. Bahkan sempat beredar dokumen tertulisnya lhoh. Wow… jadi penasaran seperti apakah nantinya. Tentu saja ekspektasi masyarakat terhadap terminal baru ini pun menjadi cukup tinggi. Mungkin inilah saatnya Indonesia memiliki bandara yang setara dengan negara-negara tetangga.

Rendering Terminal 3 Ultimate 
Sumber: sindonews.com 

Tapi tunggu sebentar… menurut saya pribadi, daripada “menembak pihak lain” lebih elegan apabila kata-katanya diubah menjadi bahwa Terminal 3 ini akan menjadi yang terbaik di tingkat regional, se-Asia Tenggara misalnya. Apabila mau dibilang terbaik sedunia sepertinya masih mengawang-awang. Walaupun realitanya untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara pun sebenarnya juga masih mengawang-awang, hehe… . Sebab bandara terbaik sedunia ya berada di Asia Tenggara ini, yakni Changi Airport di Singapura. Namun, paling tidak kata-kata tersebut tampak lebih elegan dan realistis. Coba bayangkan, ketika sudah digembar-gemborkan bakal mengalahkan Changi, otomatis orang akan membanding-bandingkannya dengan Changi, lalu kalo jadinya cuma mak plenyik gimana? haha… bakal ditertawakan orang Singapore dong nantinya, hehe… .

Lalu bagaimanakah hasil akhir dari Terminal yang dibangun dengan total biaya keseluruhan mencapai 10 triliun rupiah ini? Sebelumnya mungkin kita perlu mengingat-ingat, bahwa selama masa pembangunannya, foto-foto proyek terminal ini memang sering beredar di media sosial. Sepanjang pembangunannya yang hampir menelan waktu 4 tahun tersebut, banyak orang memantau perkembangan pembangunannya. Sejumlah harapan, kritik, dan saran pun dilontarkan agar terminal baru ini nantinya benar-benar memenuhi ekspektasi masyarakat. Ngalahin Changi loh… catat dan imagine that. Tentu bayangannya sudah tinggi-tinggi banget. Namun, semakin lama… semakin ke sini… kok apa yang terwujud tampak kurang sesuai dengan apa yang dijanjikan. Hmm… mak plenyik detected nih.

Rendering Terminal 3 Ultimate
Sumber: beritaduniaterbaru.com

Pada bulan Ramadhan lalu pihak APII berencana untuk mulai membuka Terminal 3 ini guna melayani arus mudik lebaran. Namun, Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, tidak  memberi izin pengoperasiannya lantaran masih ada beberapa hal penting yang belum dipenuhi, terkait aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan. Namun, beberapa pihak, bahkan Menteri hingga anggota DPR turut mendesak agar terminal tersebut segera dibuka. Alasannya perbaikan bisa dilakukan sembari jalan, terminal dapat dibuka secara bertahap. Namun, Menhub tetap bersikukuh untuk tidak memberikan izin. Akhirnya pembukaan terminal ini pun tertunda beberapa waktu sambil proyek masih terus berjalan. Eh… masih terus berjalan? Iya… memang belum beneran kelar proyeknya. 

Sebenarnya apa sajakah catatan dari Pak Jonan yang membuat terminal ini belum boleh dibuka? Sebenarnya cukup panjang lebar, tapi saya rangkum singkat saja sebagai berikut. (dikutip dari detik.com)

1.      Kesiapan layanan dan terminal
"Komentar saya pertama, kita maunya mengoperasikan secara sepenggal-sepenggal atau tidak? Kalau saya, fasilitas dasar harus terpenuhi. Laporan yang masuk ke saya tanggal 16 (Juni) akan dievaluasi, kalau siap ya siap, kalau nggak ya kita tunggu setelah operasi Lebaran selesai karena tidak boleh membuat risiko operasi Lebaran tidak berjalan lancar. Itu dari segi layanan," jelas Menhub Jonan. 
"Kalau dari segi terminal menurut saya kurang lebih siap. Kurang lebih yang dasar harus dibereskan sampai selesai. Kalau platform terminal, tidak boleh ada orang kerja. Kaya lift, eskalator itu harus jalan. Layanan dengan pesawat udara, saya belum lihat mainframe yang dipakai bagaimana, udah connect, udah trail dengan airline yang mau dipakai," imbuhnya. 
2.       Airside
"Airside begini ini kalo dari segi keselamatan penerbangan ada 2. Satu itu runway, taxiway, apron ini harus sekali lagi diperiksa dan disterilkan sebelum digunakan, supaya paling kurang tidak ada benda-benda asing di sana. Kalau ada benda kecil aja di runway, itu nggak boleh, bisa membahayakan take off dan landing. 
Terkait Air Traffic Control (ATC) semestinya semua pergerakan pesawat di apron bisa dipantau dari tower ATC, tetapi ternyata tidaak.
"Jadi pergerakan kendaraan, towing apalagi pergerakan pesawat dan orang sekalipun sehingga ini tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Contoh sederhana itu pesawat start engine itu tergantung perintah dari ATC, kalu belum perintah belum nyala," papar dia. 

Adapun rekomendasi dari Kemenhub agar terminal ini bisa segera dibuka, seperti dikutip dari kompas.com adalah sebagai berikut.
1.  Penggunaan peralatan Advanced Surface Movement Guidance and Control System (ASMGCS) level II untuk pelayanan aerodrome control tower pada maneuvering area (taxiway dan runway). Peralatan ASMGCS mampu melakukan fungsi pengamatan, prediksi, dan deteksi konflik lalu lintas pesawat udara serta kendaraan yang beroperasi di maneuvering area, termasuk wilayah maneuvering dan movement area yang tidak dapat terlihat secara kontak visual mata dari main tower existing.
2.    Penyediaan subtower untuk pengaturan lalu lintas pesawat udara kendaraan di apron G T3 oleh unit Apron Movement Control (AMC).
3.  APII dan AirNav Indonesia diminta menyediakan personel yang kompeten, yaitu personel AMC, pemandu lalu lintas, dan personel teknik telekomunikasi penerbangan.
4.   Penyediaan Standard Operating Procedure (SOP), diantaranya yaitu prosedur untuk identifikasi lalu lintas pesawat udara dan kendaraan di atau dekat maneuvering area dengan menggunakan peralatan ASMGCS. Selain itu diperlukan juga prosedur koordinasi antara unit main tower existing dengan unit subtower terkait pengaturan lalu lintas pesawat udara dan kendaraan di maneuvering area dan apron.
5.    Penyediaan marka dan rambu pada centerline runway dan taxiway sesuai ketentuan yang berlaku.

Bagian Dalam Terminal 3 Ultimate
Sumber: detik.com

Sekitar satu bulan kemudian, tepatnya pada 27 Juli 2016, Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Salah satu menteri yang diganti adalah Menteri Perhubungan dan yang menggantikannya, wow wow wow…!! Agak was-was saya mendengarnya, terutama terkait dengan Terminal 3 ini. Bukan bermaksud apa-apa, tapi beliau kan sebelumnya adalah Dirut APII, jadi dari sebelumnya pengelola langsung menjadi regulator. Dan benar saja, 2 hari menjabat, Menhub baru menyatakan Terminal 3 sudah layak dibuka dan bisa mulai beroperasi pada 9 Agustus 2016. Menurutnya, kesiapan terkait keselamatan, keamanan, dan pelayanan seluruhnya telah dipenuhi.

Akhirnya, pada hari Selasa, 9 Agustus 2016 Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta resmi beroperasi dengan dipindahkannya pelayanan rute domestik maskapai Garuda Indonesia dari Terminal 2F ke terminal ini. Jika sebelumnya kritik-kritik yang datang hanyalah dari orang-orang yang sekedar menjadi pengamat. Maka setelah beroperasi mulailah kritik dan curhatan dari para pengguna berdatangan. Kritik dari para pengguna yang secara langsung datang ke lokasi tentu lebih mendekati kenyataan daripada kritik dari para pengamat yang sekedar baru melihat foto atau videonya saja.  Lalu, apa sajakah kritikan dari mereka? Apakah kritik dari para pengamat sama dengan kritik dari para pengguna? Tunggu di postingan selanjutnya. :D

Rabu, 10 Agustus 2016

Rencana Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dengan kode CGK adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia. Sebagai bandara yang melayani ibu kota negara, bandara yang terletak di wilayah Kota Tangerang ini merupakan pintu gerbang utama Indonesia dan menjadi hub bagi penerbangan domestik. Bandara Soekano-Hatta saat ini memiliki 3 terminal dan 2 runway dengan total area seluas 1.740 hektar.

Seiring dengan terus tumbuhnya jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia, bandara Soekarno-Hatta semakin lama semakin padat, sehingga jumlah penumpang yang dilayaninya jauh melebihi kapasitas yang dimiliki. Untuk mengimbanginya, perlu dilakukan pengembangan bandara agar kapasitasnya bertambah. Maka dibuatlah grand design pengembangan Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) selaku pengelola bandara. Pada bulan Mei 2011 dilakukan pemaparan grand design yang mengacu pada masterplan pengembangan bandara dan disetujui oleh Menteri Perhubungan, Menteri Negara BUMN, serta Wakil Presiden Boediono. Setelah grand design tersebut disetujui, PT AP II membuat basic design hingga akhirnya disetujuilah pengembangan Bandara Soekarno-Hatta dengan total anggaran yang diperlukan mencapai Rp 26,2 Triliun.

Bandara Soekarno-Hatta
Sumber:tabloidbintang.com

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta resmi dimulai dengan dilakukannya ground breaking pembangunan Terminal 3 Ultimate pada bulan November 2012. Terminal tersebut dirancang memiliki kapasitas 25 juta penumpang per tahun dan akan digabungkan dengan Terminal 3 eksisting. Setelah Terminal 3 Ultimate dibuka, akan dilakukan revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 yang akan meningkatkan kapasitasnya masing-masing menjadi 18 juta pax/tahun sehingga total kapasitas bandara menjadi 62 juta pax per tahun dari sebelumnya 22 juta pax per tahun. Selanjutnya, akan dibangun pula  runway ke-3 dan Terminal 4 dengan kapasitas yang direncanakan sebanyak 25 juta pax per tahun, dengan demikian total kapasitas akhir bandara akan menjadi 87 juta pax per tahun.

Rencana Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: skyscrapercity.com

Menurut rencana, Terminal 4 akan dibangun di sebelah utara lokasi bandara saat ini dengan kebutuhan lahan sekitar 840 hektar. Namun, belum bisa dipastikan kapan Terminal 4 ini akan mulai dibangun. Sebab, APII akan terlebih dahulu menyelesaikan revitalisasi Terminal 1 dan 2 sebelum mulai membangun Terminal 4. Adapun revitalisasi terhadap Terminal 1 dan 2 dilakukan secara bertahap. Menurut informasi yang beredar, selama masa revitalisasi tersebut pembagian penggunaan terminal adalah sebagai berikut.
  • ·     Tahap 1: T1 renovasi, T2 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional.
  • ·     Tahap 2: T2 renovasi, T1 domestik non GA, T3 domestik GA dan internasional
  •     Akhir: T1 domestik non GA, T2 domestik non GA & internasional non skyteam, T3 domestik GA & internasional skyteam.

Sementara itu, untuk memudahkan perpindahan penumpang antar terminal. APII akan membangun kereta penghubung antar terminal (inter-terminal link) yang berjalan otomatis tanpa masinis atau disebut automated people mover system (APMS). APMS menggunakan jenis kereta automated guided transport (AGT) dengan tipe side guided yang merupakan salah satu jenis Light Rail Transit (LRT). Rencananya akan dioperasikan 3 trainset yang masing-masing terdiri dari 2 cars dengan kapasitas angkut 2.100 penumpang per jam per arah. Adapun untuk saat ini baru tersedia shuttle bus gratis untuk memfasilitasi perpindahan penumpang antar terminal.

Rendering Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Sumber: jawapos.com

Selain itu, saat ini sedang dibangun rel dan fasilitas lainnya untuk pengoperasian kereta bandara yang akan menghubungkan Stasiun Manggarai dengan Bandara Soekarno-Hatta. Adapun jalur yang dilalui berbagi dengan jalur KRL loop line dan KRL Lintas Tangerang, mulai dari Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan hingga Stasiun Batu Ceper di Kota Tangerang. Dari stasiun tersebut, dibuat percabangan rel menuju ke bandara. Saat ini layanan kereta bandara (airport railink service) baru ada di Bandara Kualanamu, Medan, sehingga kereta bandara di Jakarta ini akan menjadi yang kedua di Indonesia. Selain kereta bandara ini, masih ada pula rencana kereta ekspres bandara yang akan dibangun di atas Tol Sedyatmo dengan terminus di Stasiun Jakartakota. Namun, hingga saat ini masih belum tampak tanda-tanda proyek terebut akan dimulai.

Jika ketiga proyek kereta bandara tersebut terwujud, maka warga Jakarta dan sekitarnya dapat dengan mudah bepergian menuju dan dari bandara tanpa kuatir lagi terjebak kemacetan.  Saat ini bukan hanya kemacetan di tol bandara saja yang menghantui, bahkan di dalam area bandara pun sering terjadi kemacetan. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada saat ini. Akhir kata, semoga pembangunanya lancar dan hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.